Ada Makam di Tengah Trotoar di Jalanan Kota Sukoharjo, Ini Asal-usulnya
Merdeka.com - Sebuah makam berukuran kecil yang ada di tengah trototar di kawasan Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah sering membuat penasaran para wisatawan yang datang ke daerah tersebut.
Sebab, bangunan makam dengan nisan dan kijing itu berada tepat di tengah-tengah trotoar yang sering dilewati oleh masyarakat.
Berdasarkan informasi, diketahui jika nisan tersebut ternyata merupakan makam dari hewan klangenan dalem milik Raja Keraton Solo Pakubuwono X, yakni kucing candramawa. Simak ulasannya:
-
Kapan makam tersebut berasal? Makam tersebut berasal dari periode Sican Tengah sekitar 900-150 M, berada di situs arkeologi Huaca Las Ventanas.
-
Dimana letak makam kuno itu? Di Kota Salatiga, Jawa Tengah, terdapat sebuah makam kuno yang letaknya cukup tersembunyi.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Dimana makam kuno tersebut berada? 1. Tempat Empat Kelompok Makam Kerajaan Makedonia Penelitian terbaru membawa kita ke dalam misteri pemimpin ini, dengan fokus pada sisa-sisa kerangka yang ditemukan di 'Tumulus Besar' di pekuburan Aegae di Yunani utara.
-
Di mana lokasi makam kuno di Sukoharjo? Di Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, terdapat sebuah makam kuno.
-
Dimana makam ini ditemukan? Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
Makam di Tengah Trotoar
Melansir dari cuitan di akun Twitter @mwv_mystic, membagikan foto yang menunjukkan potret makam yang ada ditengah trotoar itu.
Makam yang dibuat lengkap dengan nisan dan kijing itu berada di sebuah trotoar di sudut jalan di kawasan Solo Baru, Sukoharjo.
Twitter/@mwv_mystic ©2022 Merdeka.com
Dalam foto, makam berwarna hitam itu memiliki tulisan huruf jawa di nisannya. Dalam makam itu disebut tertulis kalimat 'Klangenan Dalem Nyai Sembro', jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia yakni 'Kesayangan Raja yang bernama Nyai Sembro'.
Makam Hewan Kesayangan Raja
Twitter/@mwv_mystic ©2022 Merdeka.com
Keberadaan makam yang muncul di tengah trotoar, tentu sering membuat banyak orang penasaran. Terlebih lagi bagi wisatawan yang berkunjung ke kota Solo. Melansir dari Liputan6, disebutkan jika makam tersebut ternyata merupakan kuburan dari salah satu hewan kesayangan raja. Sejarah tersebut diyakini dengan tulisan yang terdapat di nisan.Makam itu disebut-sebut sebagai kuburan dari hewan klangenan dalem milik Raja Keraton Solo Pakubuwono X, yakni kucing candramawa. Kucing itu disebut bernama Nyai Sembro atau Nyai Tembong.
Sengaja Tak Dipindahkan
Twitter/@mwv_mystic ©2022 Merdeka.com
Disebutkan, jika lokasi jalan tempat makam itu berada dulunya memang merupakan kawasan kuburan untuk hewan-hewan peliharaan Raja Pakubuwono. Namun, makam-makam itupun hilang setelah kawasan tersebut akhirnya dibangun sebagai jalan raya sekitar tahun 1980an. Dari sekian banyak makam hewan, makam milik kucing bernama Nyai Sembro inilah yang kemudian dipasangi nisan dan diberi kijing, sehingga masih ada hingga kini.Makam itupun masih dibiarkan berada di tengah trotoar. Warga setempat sengaja membiarkan keberadaan makam itu karena dinilai tidak mengganggu.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patok-patok proyek tol sudah dipasang di sekeliling desa
Baca SelengkapnyaBanyak warga lokal yang baru tahu jika bangunan tersebut adalah makam.
Baca SelengkapnyaDulunya tempat itu merupakan kawasan pemakaman Tionghoa
Baca Selengkapnyabanyak dari makam di kompleks makam kuno itu yang berasal dari tahun 1400-an akhir hingga 1500-an awal.
Baca SelengkapnyaAda beragam tempat wisata Solo dan sekitarnya yang memuaskan hati untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaHingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal
Baca SelengkapnyaTempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaSolo terkenal dengan nuansa budaya jawanya yang kental, menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
Baca SelengkapnyaSampai sekarang gapura ini masih terlihat kokoh dan estetik.
Baca Selengkapnya