Apakah Ikan Lele Mengandung Kolesterol? Cermati Kandungan Nutrisi & Manfaatnya
Berikut penjelasan apakah ikan lele mengandung kolesterol yang sering kali menjadi pertanyaan masyarakat luas.

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer dikonsumsi masyarakat Indonesia. Ikan lele (Clarias sp.) adalah jenis ikan air tawar yang termasuk dalam famili Clariidae. Ikan ini memiliki ciri khas berupa tubuh yang memanjang, kulit licin tanpa sisik, dan kumis di sekitar mulutnya.
Lele dapat hidup di berbagai habitat air tawar, termasuk sungai, danau, rawa, dan kolam budidaya. Ikan lele telah dibudidayakan secara luas di Indonesia karena kemudahan dalam pemeliharaan dan pertumbuhannya yang cepat.
Beberapa jenis lele yang umum dibudidayakan di Indonesia antara lain lele dumbo (Clarias gariepinus), lele sangkuriang, dan lele phyton. Selain rasanya yang lezat, ikan lele juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Namun, banyak orang yang masih mempertanyakan apakah ikan lele mengandung kolesterol tinggi atau tidak. Bagaimana penjelasan apakah ikan lele mengandung kolesterol?
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (26/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Ikan Lele
Mengonsumsi ikan lele secara teratur dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, antara lain:
- Sumber protein berkualitas tinggi: Ikan lele kaya akan protein yang mudah dicerna dan mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
- Mendukung kesehatan jantung: Kandungan asam lemak omega-3 pada ikan lele dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki profil lipid darah.
- Meningkatkan fungsi otak: Asam lemak omega-3, terutama DHA, penting untuk perkembangan dan fungsi otak. Konsumsi ikan lele dapat membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif.
- Menjaga kesehatan tulang: Kandungan kalsium dan fosfor pada ikan lele berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi yang kuat.
- Mendukung sistem kekebalan tubuh: Vitamin B12 dan mineral seperti seng yang terdapat pada ikan lele dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Mencegah anemia: Kandungan zat besi dan vitamin B12 pada ikan lele berperan dalam pembentukan sel darah merah, sehingga dapat membantu mencegah anemia.
- Mendukung pertumbuhan dan perkembangan: Protein dan nutrisi penting lainnya dalam ikan lele sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak serta ibu hamil dan menyusui.
- Membantu manajemen berat badan: Ikan lele merupakan sumber protein rendah lemak yang dapat membantu dalam program penurunan atau pemeliharaan berat badan.
- Menjaga kesehatan mata: Vitamin A dan asam lemak omega-3 pada ikan lele berperan penting dalam menjaga kesehatan mata dan mencegah degenerasi makula.
- Mendukung kesehatan kulit: Protein dan asam lemak omega-3 pada ikan lele dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan mencegah penuaan dini.
Kandungan Nutrisi Ikan Lele
Ikan lele merupakan sumber nutrisi yang baik bagi tubuh. Dalam 100 gram daging ikan lele segar, terkandung berbagai zat gizi penting, antara lain:
- Protein: 16-20 gram
- Lemak: 2-5 gram
- Karbohidrat: 0-1 gram
- Kalori: 90-120 kkal
- Kalsium: 20-30 mg
- Fosfor: 200-250 mg
- Zat besi: 1-2 mg
- Natrium: 40-50 mg
- Kalium: 350-400 mg
- Vitamin A: 50-100 IU
- Vitamin B1 (Tiamin): 0.1-0.2 mg
- Vitamin B2 (Riboflavin): 0.05-0.1 mg
- Vitamin B3 (Niasin): 1-2 mg
- Vitamin B12: 2-3 mcg
Selain itu, ikan lele juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang penting bagi kesehatan. Kandungan nutrisi ini dapat bervariasi tergantung pada jenis lele, pakan yang diberikan, dan metode budidaya yang digunakan.
Kandungan Kolesterol pada Ikan Lele
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ikan lele mengandung kolesterol tinggi. Berdasarkan berbagai penelitian dan data nutrisi, ikan lele memang mengandung kolesterol, namun jumlahnya tergolong rendah hingga sedang dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya.
Dalam 100 gram daging ikan lele segar, kandungan kolesterolnya berkisar antara 50-70 mg. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan batas konsumsi kolesterol harian yang direkomendasikan, yaitu kurang dari 300 mg per hari untuk orang dewasa sehat.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kandungan kolesterol pada ikan lele antara lain:
- Jenis atau strain lele
- Usia dan ukuran ikan
- Pakan yang diberikan selama budidaya
- Kondisi lingkungan pemeliharaan
- Metode pengolahan dan pemasakan
Penting untuk diingat bahwa meskipun ikan lele mengandung kolesterol, sebagian besar kolesterol dalam tubuh manusia sebenarnya diproduksi oleh hati, bukan berasal dari makanan. Selain itu, ikan lele juga mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Cara Konsumsi Ikan Lele yang Tepat
Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dan meminimalkan risiko peningkatan kolesterol, berikut beberapa tips cara mengonsumsi ikan lele yang tepat:
- Pilih metode memasak yang sehat: Hindari menggoreng ikan lele dengan minyak berlebihan. Sebaiknya pilih metode memasak seperti memanggang, mengukus, atau merebus untuk menjaga kandungan nutrisinya.
- Batasi penggunaan bumbu berlemak: Kurangi penggunaan santan atau minyak berlebihan dalam mengolah ikan lele. Gunakan bumbu-bumbu alami seperti bawang, jahe, dan rempah-rempah untuk menambah cita rasa.
- Kombinasikan dengan sayuran: Sajikan ikan lele bersama dengan sayuran segar atau rebus untuk meningkatkan asupan serat dan nutrisi lainnya.
- Perhatikan porsi: Meskipun ikan lele memiliki kandungan kolesterol yang relatif rendah, tetap perhatikan porsi konsumsi. Satu porsi ikan lele (sekitar 100-150 gram) 2-3 kali seminggu umumnya cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Variasikan dengan sumber protein lain: Selain ikan lele, konsumsi juga sumber protein lain seperti ikan laut, ayam tanpa kulit, atau kacang-kacangan untuk mendapatkan variasi nutrisi.
- Hindari konsumsi kulit dan lemak berlebih: Jika ingin mengurangi asupan lemak, buang bagian kulit dan lemak yang terlihat pada ikan lele sebelum diolah.
- Perhatikan cara penyimpanan: Simpan ikan lele dalam freezer jika tidak langsung diolah untuk menjaga kesegarannya. Thawing (pencairan) sebaiknya dilakukan di dalam kulkas, bukan pada suhu ruang.
- Olah dengan benar: Pastikan ikan lele dimasak hingga matang sempurna untuk menghindari risiko infeksi bakteri atau parasit.