Bukan Sembarangan, Baju Adat Dipakai Annisa Yudhoyono Biasa Dikenakan Istri Raja Bugis Makassar
Baju adat yang dikenakan Annisa Yudhoyono dalam acara HUT ke-79 RI di IKN menyimpan histori mendalam bagi Suku Bugis.
Istri Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Yudhyono terlihat mendampingi sang suami menghadiri upacara peringatan HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sabtu (17/8) lalu.
Keduanya nampak serasi mengenakan pakaian adat suku Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan. Bukan sembarangan, ternyata baju adat yang dikenakan Annisa saat itu menyimpan sejarah yang kuat.
Terdapat filosofi mendalam dari baju adat Bugis yang dikenakan AHY dan Annisa. Apakah itu? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut, Selasa (20/8).
Biasa Dikenakan oleh Istri Raja Bugis
Baju Nusantara yang dikenakan oleh pasangan AHY dan Annisa dalam menghadiri upacara penurunan bendera HUT ke-79 RI tersebut adalah pakaian adat khas Suku Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan. Melansir dari unggahan potret yang dibagikan oleh Annisa dalam akun Instagram @annisayudhoyono, ia mengungkap memilih busana tersebut karena banyaknya suku Bugis yang tinggal di wilayah Kalimantan.
“Alhamdulillah kami mendapatkan predikat “Busana Adat terbaik”. 😄😄😄😄😄😄😄😄,” tulis keterangan Annisa.
Bukan sembarang, ternyata Baju Bodo yang terbuat dari bahan organdi tersebut menggunakan sentuhan ornamen emas dan taburan kembang emas. Selain itu, ini adalah pakaian yang biasa dikenakan oleh istri Raja Bugis.
“Baju Bodo yang saya kenakan terbuat dari bahan organdi yang merupakan ciri khas dari baju adat suku Bugis Makassar. Dengan sentuhan ornamen emas dan taburan kembang emas, yang terinspirasi dari pakaian Istri Raja-raja Bugis Makassar pada jaman dulu,” jelas Annisa menambahkan.
Jadi Busana Tertua di Dunia
Annisa juga mengatakan, bahwa Baju Bodo ini dikenal sebagai satu busana yang tertua di dunia. Bahan yang digunakan ialah kain tenun sutra transparan.
Sementara itu, AHY juga tampil gagah dengan balutan busana Baju Jas Tutup yang juga merupakan pakaian adat dari Bugis-Makassar untuk kaum laki-laki.
“Untuk bawahan baju bodo dan jas tutup, kami memakai Lipa Sabbe ,sarung tenun khas Suku Bugis-Makassar. Sarung ini terbuat dari kain sutera dan memiliki corak warna yang cerah. Penggunaan Lipa Sabbe selalu menjadi pakaian pelengkap untuk baju adat Bugis-Makassar,” imbuh Annisa menjelaskan.
Sebagai informasi, warna merah dipilih sebagai salah satu warna bendera Merah Putih Indonesia. Tak hanya itu, warna merah (maroon) ini juga memiliki makna ‘Keberanian’ bagi suku adat Bugis Makassar yang diperuntukkan bagi kaum laki-laki dan wanita yang sudah menikah.