Cara Baca Jangka Sorong: Panduan Lengkap untuk Pemula
Ketahui cara baca jangka sorong bagi pemula beserta panduan lengkapnya.

Jangka sorong merupakan instrumen pengukuran presisi yang memungkinkan pengukuran dimensi suatu objek dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Alat ini mampu mengukur panjang, diameter luar dan dalam, serta kedalaman dengan akurasi mencapai 0,1 mm atau bahkan 0,01 mm pada model yang lebih canggih.
Diciptakan oleh Pierre Vernier, seorang matematikawan dan insinyur Prancis pada abad ke-17, jangka sorong telah menjadi alat yang tidak tergantikan dalam berbagai industri dan bidang ilmiah. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya untuk memberikan pengukuran yang jauh lebih presisi dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian utama: skala utama yang mirip dengan penggaris biasa, dan skala nonius atau vernier yang bergerak dan memungkinkan pembacaan yang lebih detail. Kombinasi kedua skala ini memungkinkan pengukuran dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Dalam dunia teknik dan manufaktur, jangka sorong menjadi alat yang sangat penting untuk quality control, pemeriksaan komponen, dan berbagai proses yang memerlukan pengukuran akurat. Selain itu, alat ini juga banyak digunakan dalam laboratorium ilmiah, pendidikan, dan bahkan dalam beberapa aplikasi medis.
Memahami cara menggunakan dan membaca jangka sorong dengan benar merupakan keterampilan dasar yang penting bagi siapa saja yang bekerja di bidang teknik, sains, atau manufaktur. Ketelitian pengukuran yang dihasilkan oleh jangka sorong dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas produk akhir atau hasil penelitian.
Bagian-Bagian Jangka Sorong
Untuk dapat menggunakan jangka sorong dengan efektif, penting untuk memahami setiap bagiannya. Berikut adalah penjelasan detail tentang komponen-komponen utama jangka sorong:
- Rahang Tetap: Bagian ini merupakan ekstensi dari skala utama dan tidak bergerak. Rahang tetap menjadi titik acuan untuk pengukuran.
- Rahang Geser: Terhubung dengan skala nonius, rahang geser dapat digerakkan untuk menyesuaikan dengan objek yang diukur. Bagian ini bergerak sepanjang skala utama.
- Skala Utama: Mirip dengan penggaris biasa, skala utama menunjukkan pengukuran dalam satuan sentimeter atau inci. Skala ini biasanya memiliki pembagian hingga milimeter.
- Skala Nonius: Skala tambahan yang bergerak bersama rahang geser. Skala ini memungkinkan pembacaan yang lebih presisi, biasanya hingga 0,1 mm atau 0,05 mm.
- Pengukur Kedalaman: Terletak di ujung jangka sorong, batang ini digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau ceruk pada suatu objek.
- Pengunci: Mekanisme yang digunakan untuk mengunci posisi rahang geser setelah pengukuran dilakukan. Ini memastikan pembacaan yang akurat.
- Rahang Dalam: Bagian yang digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu objek, seperti lubang atau pipa.
- Rahang Luar: Digunakan untuk mengukur diameter luar atau lebar suatu objek.
Fungsi Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur serbaguna dengan berbagai fungsi penting. Berikut adalah penjelasan detail tentang fungsi-fungsi utama jangka sorong:
- Mengukur Diameter Luar:
- Jangka sorong sangat efektif dalam mengukur diameter luar berbagai objek silindris seperti pipa, batang, atau bola. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan objek di antara rahang luar jangka sorong. Keakuratan pengukuran ini sangat penting dalam industri manufaktur, terutama dalam produksi komponen mesin.
- Mengukur Diameter Dalam:
- Dengan menggunakan rahang bagian atas, jangka sorong dapat mengukur diameter dalam lubang atau rongga. Fungsi ini sangat berguna dalam industri otomotif dan teknik mesin, misalnya untuk mengukur diameter silinder mesin atau lubang pada komponen.
- Mengukur Kedalaman:
- Batang pengukur kedalaman pada jangka sorong memungkinkan pengukuran kedalaman lubang atau ceruk dengan presisi tinggi. Ini sangat bermanfaat dalam industri manufaktur, terutama dalam pembuatan komponen yang memerlukan lubang dengan kedalaman spesifik.
- Mengukur Panjang atau Lebar:
- Jangka sorong dapat mengukur panjang atau lebar objek kecil dengan ketelitian yang jauh melebihi penggaris biasa. Fungsi ini sering digunakan dalam industri elektronik untuk mengukur komponen kecil seperti resistor atau kapasitor.
- Mengukur Ketebalan:
- Objek tipis seperti lembaran logam, plastik, atau kertas dapat diukur ketebalannya dengan akurat menggunakan jangka sorong. Ini penting dalam industri manufaktur dan quality control.
Selain fungsi-fungsi utama tersebut, jangka sorong juga memiliki beberapa kegunaan tambahan:
- Pengukuran Diferensial: Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur perbedaan ukuran antara dua objek atau bagian dari objek yang sama.
- Pengukuran Bertahap: Dalam beberapa kasus, jangka sorong dapat digunakan untuk pengukuran bertahap, misalnya mengukur kedalaman bertahap pada suatu komponen.
- Verifikasi Dimensi: Dalam proses quality control, jangka sorong sering digunakan untuk memverifikasi apakah dimensi suatu produk sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Jenis-Jenis Jangka Sorong
Jangka sorong hadir dalam beberapa jenis, masing-masing dengan keunggulan dan aplikasi spesifiknya sendiri. Berikut adalah penjelasan detail tentang berbagai jenis jangka sorong:
- Jangka Sorong Analog (Manual):
- Ini adalah jenis jangka sorong yang paling umum dan tradisional. Menggunakan skala nonius untuk pembacaan, jangka sorong analog memerlukan keterampilan khusus untuk membaca dengan akurat. Keunggulannya terletak pada harganya yang relatif murah dan tidak memerlukan baterai. Namun, pembacaannya bisa memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia.
- Jangka Sorong Digital:
- Jangka sorong digital menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk angka digital, memudahkan pembacaan dan mengurangi kesalahan manusia. Alat ini biasanya lebih cepat dalam penggunaan dan sering dilengkapi dengan fitur tambahan seperti konversi satuan otomatis. Meskipun lebih mahal, jangka sorong digital sangat populer di industri modern karena kemudahan penggunaannya.
- Jangka Sorong Dial:
- Jenis ini menggunakan jarum penunjuk pada dial untuk menunjukkan pengukuran yang lebih presisi. Jangka sorong dial menggabungkan keakuratan jangka sorong digital dengan kemudahan pembacaan visual. Ini sangat berguna dalam situasi di mana pembacaan cepat dan akurat diperlukan.
- Jangka Sorong Kedalaman:
- Dirancang khusus untuk mengukur kedalaman dengan akurasi tinggi. Jangka sorong ini memiliki batang pengukur yang lebih panjang dan sering digunakan dalam industri manufaktur dan teknik mesin untuk mengukur kedalaman lubang atau ceruk.
- Jangka Sorong Ketinggian:
- Digunakan untuk mengukur ketinggian objek, jangka sorong ini sering digunakan dalam aplikasi metrologi. Alat ini memiliki dasar yang rata dan skala vertikal, memungkinkan pengukuran ketinggian yang akurat.
Selain jenis-jenis utama tersebut, ada beberapa variasi lain dari jangka sorong:
- Jangka Sorong Tahan Air: Dirancang untuk penggunaan dalam lingkungan basah atau lembab.
- Jangka Sorong Elektronik dengan Output Data: Memungkinkan transfer data pengukuran langsung ke komputer atau perangkat lain.
- Jangka Sorong Khusus Industri: Dirancang untuk aplikasi spesifik dalam industri tertentu, seperti pengukuran diameter ban atau ketebalan rem.
- Pemilihan jenis jangka sorong tergantung pada beberapa faktor:
- Kebutuhan spesifik pengukuran
- Tingkat ketelitian yang diperlukan
- Frekuensi penggunaan
- Lingkungan penggunaan (misalnya, apakah perlu tahan air)
- Anggaran yang tersedia
- Preferensi pengguna (misalnya, kemudahan pembacaan digital vs analog)
Cara Membaca Jangka Sorong
Membaca hasil pengukuran jangka sorong dengan benar adalah keterampilan penting yang memerlukan pemahaman dan latihan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membaca jangka sorong dengan akurat:
- Memahami Skala Utama:
- Skala utama pada jangka sorong mirip dengan penggaris biasa. Setiap garis besar biasanya mewakili 1 cm atau 10 mm. Garis-garis kecil di antaranya mewakili milimeter. Pertama-tama, identifikasi angka pada skala utama yang berada tepat di sebelah kiri garis nol pada skala nonius.
- Membaca Skala Nonius:
- Skala nonius adalah kunci untuk mendapatkan pengukuran yang lebih presisi. Cari garis pada skala nonius yang paling sejajar dengan garis pada skala utama. Nomor garis ini menunjukkan angka desimal tambahan.
- Menghitung Nilai Nonius:
- Kalikan nomor garis nonius yang sejajar dengan nilai terkecil skala nonius. Misalnya, jika skala nonius memiliki 10 divisi dan garis ke-7 yang sejajar, maka nilai tambahan adalah 0,7 mm (jika skala dalam mm).
- Menjumlahkan Hasil:
- Tambahkan nilai dari skala utama dengan nilai dari skala nonius untuk mendapatkan hasil pengukuran final.
- Contoh praktis:
- Jika skala utama menunjukkan 23 mm dan garis ke-7 pada skala nonius yang sejajar, maka hasil pengukurannya adalah:
23 mm + (7 x 0,1 mm) = 23,7 mm
Tips tambahan untuk membaca jangka sorong:
- Posisi Mata: Pastikan mata Anda sejajar dengan skala untuk menghindari kesalahan paralaks.
- Pencahayaan: Gunakan pencahayaan yang cukup untuk melihat skala dengan jelas.
- Konsistensi: Selalu gunakan metode pembacaan yang sama untuk memastikan konsistensi dalam pengukuran.
- Verifikasi: Jika ragu, ulangi pengukuran beberapa kali untuk memastikan akurasi.
- Kalibrasi: Pastikan jangka sorong terkalibrasi dengan benar sebelum digunakan.