Cara Menghilangkan Bruntusan di Pipi: Panduan Lengkap dan Efektif
Berikut cara menghilangkan bruntusan di pipi beserta panduan lengkapnya.

Bruntusan di pipi merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan kecil pada permukaan kulit pipi. Benjolan ini biasanya berwarna kemerahan atau putih dan memberikan tekstur kasar saat disentuh. Berbeda dengan jerawat biasa, bruntusan umumnya tidak meradang dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Bruntusan sering disebut juga sebagai komedo tertutup atau whiteheads. Kondisi ini terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sebum (minyak alami kulit), sel-sel kulit mati, dan kotoran. Penyumbatan ini menyebabkan terbentuknya benjolan kecil di bawah permukaan kulit.
Meskipun bruntusan dapat muncul di berbagai bagian wajah, area pipi merupakan salah satu lokasi yang paling sering terkena. Hal ini disebabkan karena pipi memiliki banyak kelenjar minyak dan cenderung lebih sering bersentuhan dengan benda-benda seperti telepon genggam atau bantal yang dapat mentransfer bakteri dan kotoran.
Bruntusan di pipi bisa sangat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, banyak orang yang mencari cara efektif untuk menghilangkannya. Namun, penting untuk memahami bahwa penanganan bruntusan memerlukan kesabaran dan perawatan yang konsisten.
Penyebab Utama Bruntusan di Pipi
Untuk dapat mengatasi bruntusan di pipi dengan efektif, penting untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkannya. Berikut adalah beberapa penyebab utama munculnya bruntusan di area pipi:
- Produksi sebum berlebih: Kelenjar minyak yang terlalu aktif dapat menghasilkan sebum dalam jumlah berlebihan, yang kemudian menyumbat pori-pori dan membentuk bruntusan.
- Penumpukan sel kulit mati: Proses regenerasi kulit yang tidak sempurna dapat menyebabkan sel-sel kulit mati menumpuk di permukaan kulit, menghalangi pori-pori dan memicu terbentuknya bruntusan.
- Bakteri: Propionibacterium acnes, bakteri yang secara alami hidup di kulit, dapat berkembang biak berlebihan dan menyebabkan iritasi serta peradangan yang memicu bruntusan.
- Perubahan hormon: Fluktuasi hormon, terutama selama masa pubertas, menstruasi, atau kehamilan, dapat meningkatkan produksi sebum dan menyebabkan bruntusan.
- Penggunaan produk kosmetik yang tidak sesuai: Produk makeup atau skincare yang terlalu berat atau tidak cocok dengan jenis kulit dapat menyumbat pori-pori dan memicu bruntusan.
- Faktor lingkungan: Polusi udara, kelembaban tinggi, dan paparan sinar matahari berlebih dapat mempengaruhi kondisi kulit dan memicu timbulnya bruntusan.
- Pola makan: Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan dairy products berlebihan dapat mempengaruhi kondisi kulit dan meningkatkan risiko timbulnya bruntusan.
- Stres: Kondisi stres dapat memicu peningkatan produksi hormon yang mempengaruhi keseimbangan minyak di kulit, sehingga meningkatkan risiko bruntusan.
- Genetik: Beberapa orang mungkin memiliki predisposisi genetik yang membuat kulit mereka lebih rentan terhadap bruntusan.
- Kebiasaan menyentuh wajah: Sering menyentuh atau menggaruk area wajah dengan tangan yang tidak bersih dapat mentransfer bakteri dan kotoran yang memicu bruntusan.
Cara Alami Menghilangkan Bruntusan di Pipi
Bagi mereka yang mencari solusi alami untuk mengatasi bruntusan di pipi, ada beberapa metode yang dapat dicoba di rumah. Metode-metode ini umumnya aman, terjangkau, dan dapat efektif jika dilakukan secara konsisten. Berikut adalah beberapa cara alami untuk menghilangkan bruntusan di pipi:
- Kompres es:
- Aplikasikan es yang dibungkus kain bersih pada area bruntusan selama 1-2 menit. Lakukan beberapa kali sehari untuk membantu mengurangi peradangan dan meredakan kemerahan.
- Masker madu:
- Oleskan madu murni pada area bruntusan dan biarkan selama 15-20 menit sebelum dibilas. Madu memiliki sifat antibakteri dan dapat membantu melembabkan kulit.
- Masker lidah buaya:
- Aplikasikan gel lidah buaya segar pada area bruntusan. Biarkan selama 20 menit sebelum dibilas. Lidah buaya memiliki sifat menenangkan dan anti-inflamasi.
- Scrub oatmeal:
- Campurkan oatmeal halus dengan sedikit air hingga membentuk pasta. Gunakan sebagai scrub lembut untuk mengangkat sel kulit mati. Lakukan 1-2 kali seminggu.
- Masker teh hijau:
- Aplikasikan ampas teh hijau yang telah didinginkan pada area bruntusan. Biarkan selama 15 menit sebelum dibilas. Teh hijau kaya akan antioksidan yang baik untuk kulit.
- Jus lemon:
- Oleskan jus lemon yang telah diencerkan pada area bruntusan menggunakan cotton bud. Biarkan semalaman dan bilas di pagi hari. Lemon memiliki sifat astringen dan dapat membantu mengontrol minyak berlebih.
- Minyak pohon teh:
- Campurkan beberapa tetes minyak pohon teh dengan minyak pembawa seperti minyak kelapa. Aplikasikan pada area bruntusan sebelum tidur. Minyak pohon teh memiliki sifat antibakteri.
- Masker tomat:
- Haluskan tomat matang dan aplikasikan pada wajah selama 15-20 menit sebelum dibilas. Tomat kaya akan vitamin C dan likopen yang baik untuk kulit.
- Cuka apel:
- Campurkan cuka apel dengan air dengan perbandingan 1:3. Aplikasikan pada area bruntusan menggunakan cotton pad. Bilas setelah 10 menit. Cuka apel dapat membantu menyeimbangkan pH kulit.
- Masker kunyit:
- Campurkan bubuk kunyit dengan yogurt atau madu hingga membentuk pasta. Aplikasikan pada area bruntusan selama 15 menit sebelum dibilas. Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri.
Perawatan Medis untuk Menghilangkan Bruntusan di Pipi
Ketika metode alami tidak memberikan hasil yang diinginkan, perawatan medis dapat menjadi pilihan yang efektif untuk menghilangkan bruntusan di pipi. Berikut adalah beberapa perawatan medis yang umumnya direkomendasikan oleh dokter kulit:
- Retinoid topikal:
- Produk berbahan dasar vitamin A seperti tretinoin atau adapalene dapat membantu mempercepat pergantian sel kulit dan mencegah penyumbatan pori-pori. Retinoid efektif dalam mengurangi bruntusan dan mencegah pembentukan bruntusan baru.
- Benzoyl peroxide:
- Bahan aktif ini memiliki sifat antibakteri dan dapat membantu mengurangi produksi sebum. Tersedia dalam berbagai konsentrasi, benzoyl peroxide efektif untuk mengatasi bruntusan ringan hingga sedang.
- Asam salisilat:
- Sebagai bahan eksfoliasi kimia, asam salisilat membantu mengangkat sel kulit mati dan membuka pori-pori tersumbat. Produk dengan kandungan asam salisilat dapat membantu mencegah dan mengurangi bruntusan.
- Antibiotik topikal:
- Untuk kasus bruntusan yang disertai inflamasi, dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal seperti clindamycin atau erythromycin untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bruntusan.
- Peeling kimia:
- Prosedur ini menggunakan larutan kimia untuk mengangkat lapisan atas kulit, membantu membuka pori-pori tersumbat dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Peeling kimia dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi bruntusan.
- Mikrodermabrasi:
- Teknik ini menggunakan partikel halus untuk mengeksfoliasi permukaan kulit secara lembut. Mikrodermabrasi dapat membantu mengurangi bruntusan dan memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan.
- Terapi laser:
- Beberapa jenis terapi laser dapat efektif dalam mengurangi produksi sebum dan membunuh bakteri penyebab bruntusan. Prosedur ini juga dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi bekas bruntusan.
- Isotretinoin oral:
- Untuk kasus bruntusan yang parah dan resisten terhadap perawatan lain, dokter mungkin meresepkan isotretinoin oral. Obat ini sangat efektif tetapi memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan dan harus digunakan di bawah pengawasan ketat dokter.
- Terapi hormon:
- Untuk wanita yang mengalami bruntusan terkait dengan fluktuasi hormon, dokter mungkin merekomendasikan pil kontrasepsi atau obat anti-androgen untuk membantu mengatur hormon dan mengurangi bruntusan.
- Ekstraksi komedo:
- Prosedur ini dilakukan oleh profesional untuk mengeluarkan isi bruntusan secara manual menggunakan alat khusus. Meskipun dapat memberikan hasil cepat, prosedur ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan kulit.
Pencegahan Bruntusan di Pipi
Mencegah timbulnya bruntusan di pipi seringkali lebih mudah daripada mengobatinya. Dengan menerapkan beberapa kebiasaan dan perawatan kulit yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko munculnya bruntusan dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda terapkan:
- Rutinitas pembersihan wajah yang tepat:
- Bersihkan wajah dua kali sehari menggunakan pembersih wajah yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit Anda. Hindari mencuci wajah terlalu sering atau menggunakan produk yang terlalu keras, karena ini dapat mengiritasi kulit dan memicu produksi minyak berlebih.
- Eksfoliasi secara teratur:
- Lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan mencegah penyumbatan pori-pori. Pilih eksfoliator yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit Anda.
- Gunakan pelembab non-comedogenic:
- Pilih pelembab yang tidak menyumbat pori-pori (non-comedogenic) untuk menjaga kelembaban kulit tanpa memicu timbulnya bruntusan. Pelembab yang ringan dan berbahan dasar air umumnya cocok untuk kulit yang rentan bruntusan.
- Terapkan sunscreen setiap hari:
- Gunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 setiap hari, bahkan saat berada di dalam ruangan. Pilih sunscreen yang non-comedogenic untuk menghindari penyumbatan pori-pori.
- Hindari menyentuh wajah:
- Kurangi kebiasaan menyentuh atau menggaruk wajah, terutama dengan tangan yang tidak bersih. Ini dapat membantu mencegah transfer bakteri dan kotoran ke kulit wajah.
- Pilih produk makeup dengan hati-hati:
- Gunakan produk makeup yang non-comedogenic dan bebas minyak. Selalu bersihkan makeup secara menyeluruh sebelum tidur untuk mencegah penyumbatan pori-pori.
- Jaga kebersihan barang-barang yang bersentuhan dengan wajah:
- Rutin membersihkan benda-benda yang sering bersentuhan dengan wajah, seperti handphone, bantal, dan handuk. Ganti sarung bantal secara teratur untuk mengurangi akumulasi bakteri dan kotoran.
- Perhatikan pola makan:
- Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral. Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan dairy products yang dapat memicu peningkatan produksi sebum.
- Kelola stres:
- Praktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga teratur. Stres dapat mempengaruhi hormon dan memicu timbulnya bruntusan.
- Hindari penggunaan produk yang mengandung alkohol:
- Produk skincare yang mengandung alkohol dapat mengeringkan kulit dan memicu produksi minyak berlebih. Pilih produk yang alcohol-free untuk menjaga keseimbangan kulit.