Dari Kecil Pria ini 'Sakti' Makan Batu Bata Merah, Sang Ibu Cerita Pas Mengandung 9 Bulan Ada Gerhana Bulan
Pria 'sakti' gemar makan batu bata merah sejak kecil mengaku berawal dari gerhana bulan dan 'ngobrol' bareng ular.
Seorang pria asal Cirebon, Jawa Barat, bernama Diki memiliki kebiasaan aneh lantaran gemar memakan batu bata merah.
Kebiasaan tersebut diakui telah dilakukan semenjak ia kecil. Bahkan dirinya mengaku bahwa memakan batu bata sama halnya dengan 'ngemil'.
Pria yang kini diketahui tengah merantau ke Pulau Sulawesi itu menceritakan pengalamannya tersebut hingga memiliki hobi yang cukup ekstrem dengan menyantap batu bata.
Seperti apa kisah selengkapnya? Melansir dari kanal YouTube Kartika Hidro TV, Rabu (21/8) simak informasi berikut ini.
Lahir saat Gerhana Bulan
Perjalanan hidup Diki hingga memiliki kegemaran makan batu bata merah baru diketahuinya saat tahun 2012 usai lulus SMA.
Pada saat itu ia mencari guru dan pembimbing untuk membantunya menemukan jawaban dari rahasia yang ada dalam hidupnya.
"Saya mengetahui siapa sebenarnya saya kenapa saya makan bata merah di tahun 2012 pas saya lulus SMA," ucapnya.
Setelah lama berkeliling mencari guru, jawaban justru datang dari orang tuanya sendiri. Menurut pengakuan sang Ibu, saat mengandung Diki, terjadi fenomena gerhana bulan.
Selain itu saat melahirkan bayi Diki, berbeda dengan bayi pada umumnya karena ia lahir dalam kondisi buta.
"Pas pencarian itu saya mencari guru dan pembimbing, di situ orang tua saya menceritakan 'jadi dulu pas kamu lahir itu ibu jadi pas 9 bulan pas mengandung itu pernah ada gerhana bulan'. Nah saat kamu lahir itu keadaan kamu buta," sambungnya.
Kebutaan itu dialaminya hingga usia 1 tahun. Sang ayah menyadari bahwa bayi Diki tidak mengikuti mainan yang berputar tepat di atas kepalanya.
Karena mengetahui adanya kejanggalan, ayah Diki lantas mencari bantuan ke guru spiritualnya untuk menyembuhkan Diki.
"Selama 9 bulan bahkan hampir 10 bulan itu saya dibelikan mainan muter-muter di atas ya namanya bayi kan kelopak mata saya ini enggak ke kanan atau ke kiri, nah setelah itu bapak saya mencari pengobatan kenapa anak saya buta. Bapak saya ketemu gurunya dikasihlah air," jelasnya.
Makan Batu Bata karena Sakit
Diki melanjutkan ceritanya hingga bisa memiliki 'kesaktian' dengan memakan batu bata.
Diki mengaku sempat bertemu ular besar yang melingkari tubuhnya saat sang Ibu sedang mencuci piring. Menurutnya, pada saat itu ular tersebut seolah-olah berbicara dengannya.
"Setelah itu 1 tahun saya itu, di saat ibu sedang cuci piring ada ular sebesar pohon kelapa dia melingkari tubuh saya, kepalanya di depan saya seolah-olah saya dan ular itu lagi ngobrol," jelasnya.
Awal mula ia memakan batu bata terjadi usai obrolan dengan ular tersebut. Sewaktu usianya menginjak 3 tahun, Diki sempat jatuh sakit hingga tak bisa disembuhkan dokter.
Sang Ibu spontan mencari batu bata mengikuti keinginannya yang sempat menggigau saat tidur.
Pada saat itu tetangganya ada yang tengah membangun rumah hingga Ibunya berinisiatif untuk membeli batu bata tetangganya itu.
Dengan baik hati, tetangganya justru memberi secara cuma-cuma dan langsung dimakan oleh Diki. Ajaibnya setelah kejadian itu, Diki langsung sembuh tiga hari kemudian.
"Setelah saya berbincang sama ular, saya punya kebiasaan makan bata. Umur 3-4 tahun yang namanya anak kecil, sakit. Sakit saya diperiksa ke puskesmas, dokter, enggak ada efek. Nah ibu saya iseng ada tetangga yang bangun rumah. Karena saya sering ngigau minta batu bata, dia nih beli ke tetangga."
"Akhirnya beli tuh ke tetangga, kata tetangga enggak usah beli bawa aja. Dikasih tukang batu bata. Tiga hari kemudian Alhamdulillah langsung sembuh," kata Diki.
Sejak kecil ia rutin menyantap lima buah batu bata dalam sehari. Bahkan ia jarang sekali makan nasi dan lebih menikmati batu bata.
"Dulu 5 (bata) sehari. Nasi jarang sampai sekarang," ucapnya.
Dalam video tersebut, terlihat Diki memeragakan saat ia menyantap batu bata dan tidak menemukan masalah saat menyantap.
Bahkan gigi Diki pun cukup kuat untuk menghancurkan batu bata tanpa mengalami luka atau rusak sama sekali.