Detik-detik Wanita di Ukraina Jalan Kaki Hampir Terkena Bom, Momennya Bikin Deg-degan
Nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Detik-detik Wanita di Ukraina Jalan Kaki Hampir Terkena Bom, Momennya Bikin Deg-degan
Belum lama ini, Rusia kembali melakukan serangan ke salah satu wilayah di Ukraina. Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.
Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Seperti apa momennya? Berikut ulasan selengkapnya.
-
Apa yang dialami pemobil wanita itu? Kewaspadaan seorang wanita pengendara mobil tiba-tiba diuji saat ia menjumpai 5 pengendara sepeda motor yang ingin membegal mobilnya. Sepanjang perjalanan kelima motor tersebut membuntuti pemobil dan menunggu momen yang pas untuk menghentikannya.
-
Kenapa wanita itu mengalami kondisi seperti itu? Wanita yang berasal dari Provinsi Henan itu diketahui telah ditegur oleh atasannya sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan ia mengalami perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan.
-
Apa ketakutan Paulina Brandberg? Menteri Kesetaraan Gender dan Kehidupan Kerja Swedia, Paulina Brandberg, dilaporkan memiliki ketakutan yang tidak rasional terhadap pisang, sehingga ia menghindari buah yang manis tersebut.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Apa yang terjadi saat wanita membela diri? 'Setiap kali seorang wanita membela dirinya sendiri, dia membela semua wanita.'
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
Bom di Kharkiv
Beberapa waktu lalu, kantor berita Aljazeera merilis video singkat mengenai rekaman detik-detik hantaman bom di wilayah kota Kharkiv, Ukraina.
Video berdurasi kurang dari 1 menit tersebut dibagikan melalui akun Instagram resmi @aljazeeraenglish.
Terungkap, bom milik militer Rusia itu menargetkan sebuah apartemen pada Sabtu (22/6) lalu.
"Video menunjukkan momen sebuah bom berpemandu Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di #Kharkiv," demikian dikutip dari keterangan video.
Dalam rekaman CCTV tersebut, terungkap pula momen menegangkan saat seorang wanita yang merupakan warga setempat nyaris terkena ledakan.
Awalnya, wanita tersebut nampak berjalan di atas trotoar sembari menenteng tas kecil.
Tak berselang lama, wanita itu mulai menyadari adanya suara dentuman hingga ledakan yang tak jauh dari lokasi.
Sosoknya pun seketika berusaha menyelamatkan diri dengan membungkuk.
Beruntung, bom tersebut tak menewaskannya.
Wanita tersebut langsung beranjak dari lokasi ledakan.
Dilaporkan Aljazeera, serangan bom tersebut setidaknya mengakibatkan tiga korban tewas serta puluhan warga sipil yang terluka.
"Menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak," demikian dikutip dari keterangan video.
Video berdurasi singkat itu seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak yang mengecam hingga menuntut agar perang dapat segera berakhir.
"Hentikan perangnya," tulis akun @inda_binda
"Hentikan hal-hal menyeramkan ini," tulis akun @yinshadows
"Ya Tuhan. Ini sangat mengerikan," tulis akun @if.natcancook
Rusia Lakukan Serangan di Kharkiv
Melansir dari Liputan6, Rusia dilaporkan mengebom sebuah bangunan tempat tinggal di kota Kharkiv, Ukraina, pada Sabtu (22/6/2024). Insiden ini menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 50 orang.
Sebelumnya pada Mei, Rusia memulai serangan baru secara signifikan. Bahkan, Rusia diketahui kian menargetkan Kharkiv.
Pada Mei, serangan bom berpemandu di sebuah toko perangkat keras menewaskan 16 orang dan melukai puluhan lainnya.
Lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan pesawat nirawak telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa ibu kota Kyiv untuk memberlakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.