Digantikan Simon Aloysius Mantiri, Intip Profil Nicke Widyawati Mantan Direktur Utama Pertamina
Simon Aloysius Mantiri kini menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina setelah ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir, menggantikan posisi Nicke Widyawati.
Menteri BUMN, Erick Thohir, secara resmi mengumumkan adanya perubahan dalam pucuk pimpinan PT Pertamina (Persero) pada hari Senin, 4 November. Nicke Widyawati, yang telah menjabat sebagai Direktur Utama sejak tahun 2018, kini digantikan oleh Simon Aloysius Mantiri.
Penggantian ini dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-258/MBU/11/2024 serta SK-259/MBU/11/2024.
Nicke Widyawati, yang sebelumnya diangkat oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada tahun 2018, telah mencatatkan sejumlah prestasi penting dalam sektor energi nasional. Dengan latar belakang yang kuat di bidang teknik industri dan bisnis, Nicke berperan signifikan dalam proses korporatisasi Pertamina serta dalam pembentukan holding BUMN di sektor migas.
Selama masa kepemimpinannya, ia berhasil memimpin berbagai proyek strategis, termasuk upaya untuk meningkatkan kapasitas kilang minyak domestik dan efisiensi dalam rantai pasokan energi nasional. Berikut adalah profil lengkap dari Nicke Widyawati, mantan Direktur Utama Pertamina.
Riwayat Pendidikan Nicke Widyawati
Nicke Widyawati dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 25 Desember 1967. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Tasikmalaya, ia melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Industri, dan berhasil lulus pada tahun 1991.
Kecintaannya terhadap dunia bisnis mendorongnya untuk meraih gelar Master di bidang Hukum Bisnis dari Universitas Padjajaran, Bandung, yang ia selesaikan pada tahun 2009. Pendidikan yang dimilikinya menjadi pijakan yang kuat bagi karier Nicke dalam mengelola perusahaan-perusahaan strategis di sektor industri dan energi.
Nicke memulai karier profesionalnya saat masih menempuh pendidikan sarjana dengan bekerja di Bank Duta cabang Bandung. Seiring berjalannya waktu, ia mengumpulkan pengalaman di sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Rekayasa Industri, di mana ia terlibat dalam berbagai proyek kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Pupuk Sriwijaya di berbagai lokasi di Indonesia dan Malaysia. Pengalaman yang beragam ini memperkuat kompetensinya dalam industri yang semakin kompleks dan dinamis.
Perjalanan Karier Nicke Widyawati
Nicke Widyawati memulai kariernya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2014, ketika ia menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis I di PT PLN (Persero). Selama tiga tahun di PLN, Nicke berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik sebelum akhirnya bergabung dengan Pertamina pada tahun 2017 sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. Tak lama setelah itu, ia juga ditunjuk sebagai pelaksana tugas Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur.
Pada bulan April 2018, Nicke diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, menggantikan Elia Massa Manik yang diberhentikan dari jabatannya. Penunjukan resmi Nicke sebagai Direktur Utama Pertamina diberikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada bulan Agustus 2018. Dengan latar belakang yang kuat di industri energi dan pengalaman dalam proyek-proyek besar, Nicke diharapkan dapat menjalankan proyek-proyek penting di Pertamina, termasuk optimalisasi kilang dan efisiensi distribusi minyak di dalam negeri.
Prestasi Nicke Widyawati selama Menjabat Dirut Pertamina
Selama masa kepemimpinannya, Nicke Widyawati berhasil mengangkat Pertamina ke tingkat yang lebih tinggi melalui peningkatan efisiensi operasional serta pengembangan kilang. Ia turut berperan dalam pembentukan holding BUMN migas yang mengintegrasikan PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk meningkatkan efisiensi dalam distribusi gas di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2020, Nicke Widyawati dinobatkan sebagai salah satu dari "Most Powerful Women International" oleh Majalah Fortune, menempati peringkat ke-16 dari 50 wanita berpengaruh di dunia. Selain itu, ia juga berhasil mendorong peningkatan kapasitas produksi kilang minyak, serta memaksimalkan produksi energi nasional guna mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak.
Sisi Lain Nicke Widyawati
Dalam laporan LHKPN, tercatat bahwa harta kekayaan Nicke mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari Rp54,1 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp118,7 miliar pada tahun 2023. Kenaikan tersebut terlihat jelas dari kepemilikan properti, kas, serta beberapa aset kendaraan. Pada tahun 2023, Nicke tidak memiliki utang, dan aset terbesarnya adalah tanah serta bangunan yang nilainya mencapai Rp55,8 miliar.
Selain fokus pada karier, Nicke juga dikenal memiliki minat dalam dunia fashion, yang sering kali membuat penampilannya terlihat modis. Penghargaan yang diterimanya dari Indonesia Asia Institute pada tahun 2013 menegaskan pengakuan atas prestasi serta kontribusinya terhadap perempuan Indonesia dalam dunia kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Nicke tidak hanya sukses dalam aspek finansial, tetapi juga berperan aktif dalam memajukan posisi perempuan di lingkungan profesional.