Gastroenteritis Adalah Flu Perut yang Gejalanya Mirip Diare, Ini Cara Atasinya
Gastroenteritis adalah penyakit yang disebut juga sebagai flu perut dengan gejala mirip diare.

Gastroenteritis adalah penyakit yang disebut juga sebagai flu perut.

Gastroenteritis Adalah Flu Perut yang Gejalanya Mirip Diare, Ini Cara Atasinya
Gastroenteritis adalah kondisi medis berupa peradangan pada dinding saluran pencernaan seperti usus dan lambung.
Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami diare, nyeri perut, serta mual dan muntah.
Biasanya, gastroenteritis disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan penderita atau konsumsi makanan yang terkontaminasi. Gastroenteritis adalah gangguan pencernaan yang umum terjadi dan bisa dialami oleh berbagai kalangan usia. Simak ulasannya dilansir dari laman siloamhospital dan berbagai sumber:

Penyebab umum dari gastroenteritis adalah infeksi virus.
Adapun jenis virus yang paling sering menyebabkan gastroenteritis adalah Rotavirus dan Norovirus. Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh beberapa bakteri. Mulai dari Yersinia, Shigella, Staphylococcus, Salmonella, Escherichia coli, dan Campylobacter.
Gejala gastroenteritis biasanya akan muncul pada 1 sampai 3 hari setelah tubuh terinfeksi oleh virus atau bakteri. Gejala biasanya berlangsung selama 1–2 hari, tetapi bisa juga sampai 10 hari. Adapun sejumlah gejala umum dari gastroenteritis seperti: - Diare - Demam - Mual dan muntah - Kram perut - Nyeri kepala - Nyeri otot

Faktor Risiko
Meski dapat dialami oleh siapa saja, beberapa kalangan yang lebih berisiko mengalami gastroenteritis adalah:
1. Anak-Anak dan orang Lanjut Usia Anak-anak memiliki sistem imun yang belum terbentuk sempurna sehingga lebih berisiko terserang infeksi virus dan bakteri penyebab gastroenteritis. Sementara orang lanjut usia cenderung memliki daya tahan tubuh yang sudah rendah. 2. Tinggal Bersama Infeksi gastroenteritis dapat menular dengan mudah sehingga risikonya akan semakin meningkat pada kelompok orang yang tinggal bersama, seperti di asrama atau pengungsian. 3. Daya Tahan Tubuh Lemah Infeksi gastroenteritis juga lebih berisiko pada seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah karena kondisi tertentu, seperti HIV/AIDS, sedang menjalani perawatan kemoterapi, atau penyakit autoimun.

Pengobatan Gastroenteritis
Kebanyakan kasus penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa butuh bantuan medis. Namun, untuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah dehidrasi, penderita gastroenteritis disarankan agar melakukan perawatan mandiri di rumah.
Adapun perawatan yang bisa dilakukan seperti istirahat cukup hingga perbanyak air putih. Namun, jika gejala yang muncul cukup berat, dokter akan memberikan cairan infus serta obat-obatan, seperti pereda nyeri dan mual. Dokter juga dapat meresepkan obat antibiotik untuk menangani gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gastroenteritis dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami: - Demam hingga di atas 40 derajat celcius - Gejala dehidrasi, seperti haus, mulut kering, dan urine menjadi pekat - Muntah selama lebih dari 2 hari atau bila disertai darah - BAB berdarah
Pencegahan Gastroenteritis
Sama seperti penyakit diare juga, gastroenteritis juga bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Berikut adalah langkah pencegahan gastroenteritis yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehati-hari:
1. Berikan vaksinasi rotavirus pada anak secara rutin 2. Cuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir setelah menggunakan toilet dan sebelum makan 3. Pastikan makanan telah diolah menggunakan peralatan masak yang bersih dan steril 4. Hindari menggunakan barang pribadi bersamaan, seperti alat makan dan handuk 5. Hindari mengonsumsi makanan mentah 6. Jaga jarak dengan penderita gastroenteritis.