Kisah Miris Kakek 90 Tahun, Bertahan Hidup Jadi Pemulung Cuma Dapat Rp2 Ribu/Hari
Merdeka.com - Setiap orang tentu ingin menikmati masa tua dengan bersantai dan hidup berkecukupan. Tetapi ternyata hal ini tak bisa dirasakan oleh Kakek Maharudin.
Di usia yang menginjak 90 tahun, kakek Maharudin harus memulung botol plastik untuk bertahan hidup. Kakek Maharudin diketahui hidup seorang diri di rumahnya yang hampir rubuh.
Berikut ulasan lengkapnya
-
Apa yang disesali kakek berusia 99 tahun? Pada tahun 2018, Tan menikah lagi dan menyesali keputusannya. Dia dilaporkan menggugat mantan rekannya berkali-kali pada tahun 2019 dan 2021, menyangkal mengetahui pengalihan propertinya ke nama Gu, dan menuntut pembatalan kontrak mereka.
-
Bagaimana pria itu mengubah botol bekas? 'Pakai air sabun lebih bagus. Setelah airnya penuh kita diamkan agar botolnya lebih mudah dibersihkan,' timpal dia. Proses selanjutnya adalah mengelupas stiker merek yang tertempel pada botol dengan menggunakan kawat cucian. Tak lupa ia menggunakan alat pembersih untuk membersihkan bagian dalam botol dan siap dikeringkan.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Kenapa pria paruh baya itu jualan pulpen? Saat ditanya, ia mengungkapkan jika dirinya akan terus berjualan pulpen ketimbang dirinya harus minta-minta alias menjadi pengemis di pinggir jalan.
-
Dimana pria ini mendapatkan botol bekasnya? Pria tersebut sengaja mengumpulkan botol-botol kaca bekas sirup yang sudah tak terpakai. Ia membelinya di tukang rongsok dengan harga Rp500.
-
Kenapa Aki Khoerudin masih berjualan lumpia di usia 100 tahun? Pria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Pemulung Berusia 90 Tahun Hidup Seorang Diri
Dilansir dari kitabisa.com, terdapat kisah miris dari seorang kakek bernama Maharudin. Kakek Maharudin kini telah berusia 90 tahun dan hidup seorang diri.
"Kakek tinggal seorang diri di sebuah gubuk kecil nan reot, di Dusun Tambun, Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah," dikutip dari kitabisa.com.
Kondisi Fisik Telah Melemah
Instagram @rumah yatim/Kitabisa.com
Di usia senja, kondisi fisik kakek Maharudin telah melemah. Bahkan jika ingin berjalan, kakek Maharudin harus ditopang dengan tongkat kayu."Kondisi fisiknya telah melemah, pendengarannya sudah kurang jelas, dan ketika berjalan harus ditopang dengan tongkat kayu. Kondisi Kakek Maharudin sungguh memprihatinkan," dikutip dari @kitabisa.com.
Mulung Botol Plastik untuk Bertahan Hidup
Untuk bertahan hidup, sehari-hari kakek Maharudin memulung botol-botol plastik. Penghasilannya pun tak menentu."Kebutuhan sehari-harinya hanya dari hasil mulung botol plastik, penghasilannya gak tentu, ditambah tidak ada keluarga, tidak ada saudara, jadi cuma hidup sendiri," ujar Huda, salah seorang relawan Rumah Yatim yang datang berkunjung ke rumah Kakek Maharudin.
Cuma Dapat Rp2 Ribu Per Hari
Melansir dari akun Instagram @rumahyatim, diketahui kakek Maharudin kerap mendapat uang Rp2 ribu per hari. Tentu saja penghasilan kakek Maharudin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. "Hidup mengandalkan boto demi botol yang ia ambil tiap harinya, namun dengan 2 rb rupiah/hari bagaimana ia bisa hidup?" tulis @rumahyatim.
Rumah Yatim Buka Donasi
Melihat kondisi kakek Maharudin yang begitu memprihatinkan, Rumah Yatim pun membuka donasi dengan tujuan membantu meringankan beban hidupnya. Rumah Yatim membuka donasi melalui link kitabisa.com/campaign/pedulilansiadhuafa. (mdk/add)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaKakek ini diketahui berjualan di sekitar GBLA, Bandung.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaPerjuangan hidup Mbah Sulaiman, penjual balon keliling yang hidup sebatang kara dan bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaSimak cerita haru seorang kakek 70 tahun yang menderita stroke rela tetap bekerja demi keluarga.
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaKisah lansia 80 tahun rela berjualan kerupuk demi hidupi anak ODGJ ramai disorot warganet. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaMbah Salam mengaku pulang ke Malang dua sampai tiga bulan sekali untuk menengok anak dan cucunya di rumah.
Baca SelengkapnyaBegini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca Selengkapnya