Kucing Ternyata Bisa Merasakan Emosi Manusia, Ketahui Fakta Unik Lainnya Tentang Binatang Lucu ini
Fakta unik tentang kucing yang perlu diketahui salah satunya ternyata bisa merasakan emosi manusia.

Kucing ternyata memiliki kemampuan unik untuk bisa merasakan emosi manusia terutama pemiliknya. Berbagai penelitian menunjukkan kemampuan luar biasa kucing dalam merasakan dan merespon emosi manusia.
Kemampuan ini bukan sekadar intuisi, melainkan hasil pengamatan visual dan pendengaran yang tajam, dipadukan dengan ikatan kuat yang terjalin antara kucing dan pemiliknya. Lalu, bagaimana kucing bisa mengenali emosi manusia? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Senin (10/2/2025):
Mengenali Emosi Lewat Indera
Kucing dengan indra yang luar biasa mampu mengenali emosi manusia melalui berbagai isyarat. Kucing sangat sensitif terhadap perubahan nada suara. Sebuah nada suara yang menunjukkan kesedihan akan berbeda dengan nada suara yang menunjukkan kebahagiaan atau kemarahan.
Menariknya, kucing mampu membedakan nada-nada tersebut. Mereka juga memperhatikan perilaku manusia; sebuah isyarat yang mungkin tidak disadari oleh manusia, namun mampu ditangkap oleh kucing.

Lebih Dari Sekadar Melihat dan Mendengar
Selain penglihatan dan pendengaran, kemampuan mencium bau juga berperan penting. Perubahan bau badan manusia yang disebabkan oleh emosi tertentu misalnya keringat akibat stres, mungkin dapat dideteksi oleh kucing.
Meskipun penelitian di bidang ini masih terbatas, potensi kemampuan ini patut dipertimbangkan. Kemampuan ini menunjukkan kompleksitas indra kucing yang jauh melebihi apa yang sering kita sadari.
Respons Kucing: Cerminan Emosi Pemilik
Bagaimana kucing merespons emosi manusia? Ketika pemiliknya sedih, kucing mungkin akan mendekat menggosokkan tubuhnya untuk memberikan kenyamanan.
Kucing juga bisa menunjukkan perilaku menenangkan lainnya. Sebaliknya, ketika pemiliknya gembira dan aktif, kucing mungkin akan ikut bermain dan menunjukkan perilaku yang lebih energik.
Respons ini menunjukkan bahwa kucing tidak hanya sekadar mengamati, tetapi juga berempati dan merespon emosi pemiliknya.
Ikatan yang Kuat: Kunci Pemahaman Emosional
Kekuatan ikatan antara kucing dan pemiliknya sangat berpengaruh. Kucing yang memiliki ikatan kuat dengan pemiliknya cenderung lebih peka terhadap perubahan suasana hati pemiliknya.
Hubungan yang penuh kasih sayang dan interaksi yang sering akan memperkuat ikatan ini serta meningkatkan kemampuan kucing dalam memahami emosi manusia. Kucing yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang akan lebih mudah memahami isyarat emosi manusia.
Penelitian yang Berkembang: Mengungkap Rahasia Kucing
Penelitian mengenai kemampuan kucing dalam mengenali emosi manusia masih terus berkembang. Para ilmuwan masih menyelidiki mekanisme saraf dan proses kognitif yang memungkinkan kucing untuk mendeteksi dan memproses emosi manusia.

Meskipun kucing tidak dapat memahami emosi manusia secara persis seperti manusia, bukti menunjukkan kemampuan mereka dalam mendeteksi dan merespon emosi manusia melalui berbagai isyarat.
Kemampuan ini merupakan kombinasi dari indra yang tajam, ikatan yang kuat, dan mungkin kemampuan empati kucing yang belum sepenuhnya dipahami oleh peneliti.
Perilaku kucing yang berubah-ubah sebagai respons terhadap emosi manusia menunjukkan adanya pemahaman emosional. Meskipun, cara mereka memproses dan mengekspresikan emosi tersebut berbeda dengan manusia.
Fakta Unik Tentang Kucing
Selain bisa merasakan emosi manusia, berikut beberapa fakta unik lainnya tentang kucing dilansir dari laman gramedia dan berbagai sumber:
1. Tidak Bisa Merasakan Manis
Ternyata kucing merupakan hewan mamalia yang tidak bisa mengenali rasa manis. Padahal setiap mamalia memiliki gen yang bisa menerima rasa manis. Biasanya hewan mamalia memiliki reseptor di ujung sel perasa bernama T1R2 dan T1R3.
Reseptor tersebut berfungsi untuk merasakan manis. Namun, sel perasa tersebut tidak berfungsi dengan baik pada kucing. Nah, itulah alasan mengapa kucing sebagai hewan mamalia tidak bisa merasakan manis.

2. Menghabiskan 70% Hidupnya untuk Tidur
Kucing kerap dijuluki sebagai hewan peliharaan pemalas. Kucing ternyata bisa menghabiskan waktu hanya untuk tidur selama 15-20 jam per hari. Mengapa kucing menghabiskan 70% hidupnya hanya untuk tidur?
Kucing sebagai hewan predator kecil yang hidup di tengah-tengah manusia membutuhkan tenaga lebih untuk berburu. Tidur menjadi salah satu cara kucing untuk menyimpan energinya.
3. Memiliki Jumlah Sel Pemroses Informasi yang Hampir Sama dengan Beruang
Meskipun ukuran otak beruang sekitar 10 kali lebih besar daripada otak kucing, jumlah sel pemroses informasi di otak kucing hampir setara dengan jumlah pada otak beruang. Korteks serebral beruang mengandung sekitar 251 juta sel, sedangkan kucing belang memiliki sekitar 250 juta sel.
4. Kumis Kucing adalah Alat Navigasi
Kucing memakai kumisnya sebagai alat bantu navigasi saat di area gelap atau kurang cahaya. Dalam keadaan yang cukup gelap dan sempit, kucing dapat menangkap mangsanya dengan cekatan. Kucing memanfaatkan kumisnya sebagai sensor untuk melakukan manuver.
Kucing memiliki penglihatan yang buruk di siang hari. Nah, kumis tersebut dapat digunakan sebagai sensor untuk mengukur jarak atau gerakan di siang hari. Sebagai sensor atau alat navigasi, kumis kucing tidak boleh dipotong ataupun dicabut.

5. Memiliki Kemampuan Night Vision
Meski dijuluki sebagai hewan pemalas, ternyata kucing mampu melihat secara baik dalam kondisi kurang cahaya. Kucing memiliki kemampuan spesial dalam penglihatan, yakni night vision.
Kucing memiliki organ bernama Tapetum lucidum yang dapat memantulkan cahaya untuk membantunya memperoleh penglihatan dalam kondisi kurang cahaya.
6. Memiliki Kesimbangan Tubuh Sangat Baik
Anda pasti sering melihat kucing berjalan di pinggir tembok atau di atap tanpa terjatuh, bukan? Ya, itu merupakan salah satu kelebihan kucing dalam mengontrol tubuhnya.
Kucing memiliki kemampuan keseimbangan tubuh yang sangat baik melebihi mamalia lainnya. Hewan berkaki empat ini memiliki tulang punggung fleksibel yang didukung kecerdasan sangat tinggi.
Kucing memiliki otak yang dapat bekerja secara cepat dan tanggap untuk menyeimbangkan tubuh di tempat ketinggian.