Laju Endap Darah Tinggi pada Anak, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganan
Berikut ini adalah penjelasan tentang laju endap darah tinggi pada anak.

Laju endap darah atau LED merupakan salah satu parameter pemeriksaan darah yang penting untuk mendeteksi adanya peradangan atau infeksi dalam tubuh. Pada anak-anak, nilai LED yang tinggi bisa menandakan berbagai kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai laju endap darah tinggi pada anak, mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, hingga penanganannya.
Definisi Laju Endap Darah
Laju endap darah atau erythrocyte sedimentation rate (ESR) adalah pemeriksaan yang mengukur seberapa cepat sel-sel darah merah mengendap dalam tabung uji selama 1 jam. Nilai LED dinyatakan dalam satuan milimeter per jam (mm/jam).
Pada kondisi normal, sel-sel darah merah cenderung saling menolak dan mengendap perlahan. Namun ketika ada peradangan atau infeksi dalam tubuh, protein tertentu dalam darah akan meningkat dan menyebabkan sel-sel darah merah menggumpal dan mengendap lebih cepat.
Nilai normal LED pada anak-anak adalah:
- Bayi baru lahir: 0-2 mm/jam
- Anak-anak sampai remaja: 0-10 mm/jam
LED yang meningkat di atas nilai normal menandakan adanya proses peradangan atau infeksi dalam tubuh anak. Namun perlu diingat bahwa LED hanya merupakan penanda non-spesifik dan tidak dapat menunjukkan lokasi atau penyebab pasti dari peradangan tersebut.
Penyebab Laju Endap Darah Tinggi pada Anak
Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan laju endap darah pada anak-anak, antara lain:
1. Infeksi
Berbagai jenis infeksi dapat memicu peningkatan LED, seperti:
- Infeksi saluran pernapasan
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi tulang dan sendi (osteomielitis)
- Meningitis
- Tuberkulosis
- Endokarditis
2. Penyakit Autoimun
Kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, seperti:
- Lupus eritematosus sistemik (SLE)
- Artritis idiopatik juvenil
- Vaskulitis
- Penyakit Kawasaki
3. Anemia
Kekurangan sel darah merah atau hemoglobin dapat menyebabkan LED meningkat, terutama pada:
- Anemia defisiensi besi
- Anemia hemolitik
- Talasemia
4. Keganasan
Meskipun jarang, beberapa jenis kanker pada anak dapat menyebabkan LED tinggi, seperti:
- Leukemia
- Limfoma
- Neuroblastoma
5. Penyakit Inflamasi Kronis
Kondisi peradangan jangka panjang seperti:
- Penyakit radang usus (IBD)
- Sarkoidosis
6. Trauma atau Cedera
Luka bakar yang luas atau cedera jaringan berat dapat memicu peningkatan LED.
7. Faktor Lain
Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil LED pada anak:
- Obesitas
- Menstruasi pada remaja perempuan
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Dehidrasi
Penting untuk diingat bahwa LED tinggi bukan merupakan diagnosis spesifik, melainkan petunjuk adanya proses peradangan yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Gejala yang Menyertai
Peningkatan laju endap darah sendiri tidak menimbulkan gejala khusus. Namun, kondisi yang mendasari peningkatan LED biasanya disertai dengan berbagai gejala tergantung penyebabnya. Beberapa gejala umum yang mungkin menyertai LED tinggi pada anak antara lain:
- Demam yang tidak kunjung turun
- Kelelahan dan lemas
- Penurunan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Nyeri sendi atau otot
- Pembengkakan pada sendi
- Ruam kulit
- Sakit kepala
- Gangguan tidur
- Pucat
- Mudah memar atau berdarah
Gejala-gejala di atas bisa bervariasi tergantung kondisi yang mendasarinya. Misalnya, pada infeksi saluran pernapasan mungkin disertai batuk dan sesak napas. Sedangkan pada penyakit autoimun bisa muncul gejala seperti kelelahan berat, nyeri sendi, atau ruam kulit yang khas.
Orang tua perlu waspada jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, terutama jika berlangsung lama atau semakin memburuk. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab pastinya.
Diagnosis dan Pemeriksaan
Diagnosis laju endap darah tinggi pada anak dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan, meliputi:
1. Anamnesis
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan anak, gejala yang dialami, serta riwayat penyakit dalam keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa tanda-tanda vital dan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mencari petunjuk adanya peradangan atau infeksi.
3. Pemeriksaan Darah
Selain tes LED, biasanya akan dilakukan pemeriksaan darah lengkap yang meliputi:
- Hitung darah lengkap
- C-reactive protein (CRP)
- Fungsi hati dan ginjal
- Elektrolit
4. Pemeriksaan Penunjang
Tergantung dugaan penyebabnya, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan seperti:
- Rontgen dada
- USG
- CT scan atau MRI
- Biopsi jaringan
- Kultur darah atau urin
- Tes antibodi spesifik
Prosedur Pemeriksaan LED
Pemeriksaan LED dilakukan dengan cara:
- Pengambilan sampel darah dari pembuluh vena
- Darah dimasukkan ke dalam tabung khusus
- Tabung ditempatkan secara vertikal selama 1 jam
- Setelah 1 jam, diukur seberapa jauh sel darah merah mengendap
Hasil pemeriksaan LED biasanya tersedia dalam waktu 1-2 jam. Namun interpretasi hasil harus dilakukan dokter dengan mempertimbangkan kondisi klinis anak secara keseluruhan.
Penanganan dan Pengobatan
Penanganan laju endap darah tinggi pada anak tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut ini beberapa pendekatan pengobatan yang mungkin dilakukan:
1. Pengobatan Infeksi
Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai. Durasi pengobatan bisa bervariasi tergantung jenis dan lokasi infeksinya. Penting untuk menghabiskan seluruh antibiotik sesuai anjuran dokter meski gejala sudah membaik.
2. Terapi Penyakit Autoimun
Untuk kondisi autoimun, pengobatan bertujuan menekan sistem kekebalan yang terlalu aktif. Beberapa pilihan terapi meliputi:
- Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID)
- Kortikosteroid
- Obat imunosupresan
- Terapi biologis
3. Penanganan Anemia
Jika anemia menjadi penyebab, penanganan bisa berupa:
- Suplementasi zat besi
- Asam folat
- Vitamin B12
- Transfusi darah jika diperlukan
4. Terapi Keganasan
Untuk kasus keganasan, pengobatan tergantung jenis kanker dan stadium penyakitnya. Bisa meliputi kemoterapi, radioterapi, atau pembedahan.
5. Penanganan Suportif
Selain mengobati penyebab utama, penanganan suportif juga penting, meliputi:
- Istirahat yang cukup
- Nutrisi seimbang
- Hidrasi yang adekuat
- Manajemen nyeri jika diperlukan
- Fisioterapi untuk masalah sendi
6. Pemantauan Berkala
Dokter akan melakukan pemeriksaan LED secara berkala untuk memantau respons terhadap pengobatan. Penurunan nilai LED menandakan berkurangnya proses peradangan.
Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menjalani pengobatan secara tuntas. Jangan menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter meskipun gejala sudah membaik.