Mengenakan Baret, Momen SBY Melukis Gunung Merapi dari Selo Boyolali
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan waktu untuk melukis pemandangan Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyempatkan waktu untuk melukis pemandangan Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
Mengenakan Baret, Momen SBY Melukis Gunung Merapi dari Selo Boyolali
Hobi melukis mantan presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ternyata masih terus berlanjut sampai sekarang. SBY baru saja merampungkan proyek besarnya melukis salah satu gunung paling aktif di Indonesia yaitu Gunung Merapi.
Lukisan itu ia buat langsung di lereng Gunung Merapi tepatnya di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. SBY beserta rombongan berjalan kaki menuju spot yang paling pas untuk melukis Gunung Merapi.
Sesampainya di lokasi, tinta dan kreativitas dari pensiunan jenderal bintang 4 itu pun langsung tertuang dalam kanvas. Simak ulasannya sebagai berikut.
SBY Melukis Gunung Merapi
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Susilo Bambang Yudhoyono memperlihatkan sosok presiden RI yang ke-6 sedang berada di Boyolali, Jawa Tengah. Di sana, SBY hendak melukis Gunung Merapi, sebagai salah satu gunung paling aktif di Indonesia.
SBY sampai rela berjalan kaki, berjumpa dengan masyarakat, dan naik tangga untuk sampai di lokasi yang cocok untuk menuangkan hobinya tersebut. Sesampainya di lokasi, baret pun dipakai dan tinta pun tergambar satu persatu dengan sangat teliti.
“Tadi saya berangkat dari Kota Boyolali, sekarang sudah sampai di Desa Samiran, Kecamatan Selo. Kita lihat di sebelah sana adalah Gunung Merapi yang sangat indah. Sebenarnya, di sebelah sana di ujung yang kirinya lagi adalah Gunung Merbabu. Jadi saya berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu,” ucap SBY.
Melukis Tanpa Kuas
Uniknya, SBY melukis Gunung Merapi tanpa menggunakan kuas. Ia menyiapkan kanvas sendiri yang sudah tergambar sketsa. Setelahnya, SBY melindungi tangannya dengan sarung tangan. Ia langsung melukis gunung jari-jarinya tanpa menggunakan kuas seperti pelukis pada umumnya.
SBY mengaku bahwa lukisan yang dibuatnya memiliki unsur impresionisme, yaitu usaha untuk menonjolkan warna dari alam untuk membuat gambar menjadi lebih indah dari aslinya. Dalam konteks ini, SBY juga memperindah Gunung Merapi dengan warna yang menonjol.
“Saya menggunakan sarung tangan karena saya akan melukis dengan jari-jari, jadi ini perlu sehingga tidak mengganggu pori-pori kulit saya. Meskipun kadang-kadang saya lepas juga. Saya senang kalau bisa merasakan langsung,” jelas SBY.
Pindah Lokasi karena Angin
Di tengah-tengah aktivitas melukis, SBY melepas sarung tangannya dan langsung melukis menggunakan kulit tangan. Namun, karena kondisi angin yang mempercepat keringnya tinta, SBY memutuskan untuk hanya melukis fondasi Gunung Merapi saja di lokasi tersebut.
SBY pindah ke sebuah tempat yang tidak jauh dari lokasi. Di sana terdapat ruangan tertutup yang tidak langsung terkena cahaya matahari dan angin yang kencang, sehingga tinta yang dilukis di kanvas tidak cepat kering.
“Tadi saya sudah saya sampaikan karena cuaca, matahari langsung sekali sinarnya kena kanvas, angin kencang sekali. Saya pindah 15 meter ke sini, saya lanjutkan. Tapi karena ini hari Jumat bentar lagi kita akan sholat Jumat bersama. Jadi saya biarkan seperti ini dulu. Nanti setelah itu, setelah ibadah saya lanjutkan yang lebih detail,” jelas SBY.