Ilmuwan Temukan Fosil Enam Telur Berusia 100 Juta Tahun, Beri Petunjuk Bagaimana Dinosaurus Bersarang dan Berinteraksi
Di antara telur-telur ini, beberapa berasal dari jenis dinosaurus yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Penemuan fosil yang menakjubkan di Utah mengungkap enam jenis telur dinosaurus yang tak terduga, beberapa di antaranya belum pernah terlihat sebelumnya di Amerika Utara. Ahli paleontologi menemukan berbagai macam cangkang telur dinosaurus di Utah. Penemuan ini dapat sepenuhnya mengubah apa yang kita ketahui tentang kehidupan di Amerika Utara pada Zaman Kapur.
Anggota Mussentuchit dari Formasi Pegunungan Cedar mengungkap enam jenis cangkang telur yang telah menjadi fosil. Hingga kini, para ilmuwan meyakini hanya satu jenis dari mereka yang pernah ditemui di daerah ini sebelumnya. Satu jenis fosil tersebut bernama Macroelongatoolithus Carlylei, yang diketahui selama beberapa dekade, demikian dilansir Daily Galaxy, Sabtu (29/3).
Telur-telur besar ini diperkirakan milik Oviraptorosaurus besar, sekelompok dinosaurus Theropoda mirip burung.
Kini, tim peneliti yang dipimpin oleh Museum Ilmu Pengetahuan Alam Carolina Utara telah meruntuhkan anggapan tersebut. Sekilas, fragmen tersebut terlihat seperti batu biasa. Mereka mengumpulkan lebih dari 4.000 fragmen pada 20 lokasi di Mussentuchit Member.
Tiga jenis cangkang telur dikaitkan dengan oviraptorosaurus, dan peneliti percaya bahwa telur-telur tersebut mewakili hewan dengan berbagai ukuran yang hidup berdampingan. Dua Ootaxa lainnya dikaitkan dengan Spheroolithus yang telah diletakan oleh Ornithopod, sekelompok dinosaurus herbivora.
Cangkang telur keenam diidentifikasi sebagai Mycomorphoolithus kohringi, reptile Crocodylomorph. Menurut penelitian tersebut, ini adalah pertama kalinya Mycomorphoolithus ditemukan di Amerika Utara, sebelumnya jenis ini hanya diketahui dari lokasi-lokasi Eropa.
Sisa-sisa cangkang telur memberikan petunjuk tentang bagaimana dinosaurus hidup, bersarang, dan berinteraksi satu sama lain.
Penelitian tersebut mencatat, “Fragmen cangkang merupakan indikator keanekaragaman hayati yang berguna saat catatan fosil tubuh terbatas. Fragmen cangkang menjadi bukti penting untuk memahami sejarah kuno area tersebut.”
Reporter magang: Devina Faliza Rey