Pernah Hijrah ke Thaif, Begini Sejarah Nabi Muhammad SAW yang Nyaris Dilempar Batu Raksasa
Berikut sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif.
Berikut sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif.
Pernah Hijrah ke Thaif, Begini Sejarah Nabi Muhammad SAW yang Nyaris Dilempar Batu Raksasa
Nabi Muhammad SAW pernah hijrah ke Thaif pada tahun 619 M.
Tepatnya sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW sempat mencari perlindungan dengan melakukan hijrah ke Thaif.
Akan tetapi, kehadiran Nabi Muhammad SAW di kota Thaif justru tidak mendapatkan sambutan baik. Bahkan, Nabi SAW ditolak mentah-mentah oleh penduduk Thaif.
-
Siapa nabi yang diutus ke kaum Tsamud? Nabi yang diutus untuk kaum Tsamud adalah Nabi Saleh.
-
Siapa yang mengalami kejadian luar biasa di Makkah? Seorang ulama terkenal yang mengelola Pesantren Buntet, Cirebon, yaitu Kiai Abbas Buntet, dikabarkan pernah mengalami sebuah peristiwa luar biasa pada tahun 1930 saat beliau mengajar di Makkah.
-
Kapan Nabi Muhammad SAW dilahirkan? Beliau lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal dini hari yang bertepatan dengan 20 April 570 M.
-
Kenapa Nabi Saleh diutus? Karena gaya hidup kaum Tsamud telah menyimpang dari ajaran Allah. Maka, Allah mengutus Nabi Saleh AS untuk mengajak kembali kaum Tsamud kembali ke jalan yang benar.
-
Kenapa Nabi Muhammad memberikan syafaat? Syafaat Nabi Muhammad SAW adalah anugerah dan perlindungan yang diberikan oleh Nabi Muhammad kepada umatnya di hari kiamat.
Salah satu riwayat juga menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW nyaris dilempar dengan sebuah batu raksasa ketika ingin melakukan dakwah di Thaif.
Di mana batu raksasa tersebut hingga saat ini masih bisa dilihat atau disaksikan.
Lantas bagaimana sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif?
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Thaif
Mengutip dari buku Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri menuliskan bahwa sebelum ke Madinah, Nabi Muhammad pernah melakukan perjalanan hijrah ke kota Thaif yang berjarak 60 mil dari kota Makkah.
Nabi berjalan kaki menuju ke Thaif dan ditemani oleh pembantunya yaitu Zaid bin Haritsah.
Tujuannya adalah untuk mencari perlindungan dari serangan Quraish Makkah dan berharap penduduk di Kota Thaif bisa memeluk Islam.
Selain itu, jarak yang tidak terlalu jauh dari Mekkah juga menjadi salah satu alasan mengapa Nabi memutuskan untuk berhijrah ke kota tersebut.
Ditolak Oleh Penduduk Thaif
Akan tetapi, bukan sambutan hangat yang diterima oleh Nabi. Ia justru dihadapkan pada situasi yang tidak baik. Nabi ditolak dan mendapatkan perlakuan yang kasar dari penduduk Thaif.
Setiap pemuka masyarakat yang ditemui, Nabi pasti mengajaknya untuk berbicara dan memberikan perlindungan kepada Nabi dengan menerima Islam. Namun, tidak ada satupun yang menerimanya.
Bahkan dalam riwayat yang sama dikatakan bahwa salah satu penduduk Thaif mengatakan "Usir orang ini dari negri kita dan kerahkan semua rakyat untuk memperdayainya,"
Nyaris Dilempar Batu Raksasa
Perlakuan penduduk Thaif kepada Nabi Muhammad dan Zaid tidak hanya berupa ucapan yang menyakitkan.
Mereka juga melakukan tindakan kekerasan sebagai bentuk penolakan dan ketidaksudiannya ikut dengan agama baru tersebut.
Nabi dikepung oleh penduduk setempat dan dilempari batu dan kata-kata yang tidak semestinya diucapkan.
Nabi kemudian mengalami luka dan berdarah di bagian tumit di kakinya.
Selain itu, dalam sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Alman Mulyana terlihat sebuah batu raksasa yang hendak digunakan oleh penduduk Thaif untuk melempar Nabi yang sedang beristirahat.
Penampakan Batu Raksasa
Batu itu berada di atas bukit yang cukup tinggi di pinggiran kota Thaif.
Batu tersebut berukuran sangat besar dan tampak sangat jelas jika dilihat dari jalanan kota.
Dikatakan bahwa saat itu Nabi sedang beristirahat di pinggir jalan dan penduduk Thaif yang berada di atas bukit, hendak melemparkan sebuah batu raksasa dari atas bukit.