Suara Bergetar Menahan Tangis, Curhat Perempuan Dilarang Mantan Suami Bertemu dan Menyusui Anak Padahal Masih Bayi
Seorang perempuan nangis sesenggukan curhat karena dilarang ketemu dengan anaknya oleh mantan suaminya.

Seorang perempuan nangis sesenggukan curhat karena dilarang ketemu dengan anaknya oleh mantan suaminya.

Suara Bergetar Menahan Tangis, Curhat Perempuan Dilarang Mantan Suami Bertemu dan Menyusui Anak Padahal Masih Bayi
Seorang perempuan gemetaran sambil menahan tangis saat curhat tentang masalah hidupnya.
Ia adalah Vika, yang membagikan masalah yang ia alami perihal mantan suami dan anaknya yang sangat ia sayangi.
Momen itu diunggah dalam sebuah video di akun Instagram @ayah_amanah. Dalam video tersebut, Vika berada dalam sebuah kajian yang diisi oleh seorang ustaz kondang, Hanan Attaki.Vika mengaku bahwa ia dilarang oleh sang suami untuk bertemu dengan anaknya padahal sang anak masih membutuhkan ASI dari dirinya. Simak ulasannya sebagai berikut.

Perempuan Curhat Tak Boleh Ketemu Anak
Momen itu terjadi dalam sebuah forum ceramah yang diunggah di media sosial Instagram. Vika mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada ustaz untuk mendapatkan jawaban yang ia inginkan. Vika pun bercerita bahwa ia sedang mengalami titik terendah dalam hidup karena harus berpisah dengan dua anaknya karena perceraian. Vika mengaku jika kedua anaknya tersebut harus ikut dengan mantan suami.
Masalah terbesarnya adalah bahwa Vika dilarang untuk bertemu dengan anaknya oleh mantan suaminya. Padahal salah satu dari anak Vika masih membutuhkan asupan ASI dari ibunda.
“Jadi saya menghadapi mantan suami saya tidak memperbolehkan saya untuk bertemu dengan anak-anak saya, sedangkan anak saya yang satu masih di bawah umur dan harusnya masih menyusui,” kata Vika.

“Tetapi saya tidak diperbolehkan untuk menyusui, karena dia menganggap saya tidak pantas untuk menyusui anak saya,” lanjut Vika.
Salah satu yang menjadi dasar mengapa perempuan berjilbab tersebut bersedih adalah bahwa ia masih merasa bertanggung jawab atas anak yang lahir dari rahimnya sendiri.
“Bagaimana cara menghadapi mantan suami saya yang seperti itu? Sedangkan saya itu cuma mau, ini loh saya mau ketemu anak saya karena saya bertanggung jawab akan anak saya,”
terang Vika.

Mendengar pertanyaan tersebut, ustaz Hanan pun menjelaskan jika dalam sebuah masalah pernikahan, keluarga adalah hal yang penting. Ia mengatakan jika inilah pentingnya silaturahmi dengan keluarga agar bisa membantu ketika sedang mengalami masalah.
“Dalam culture Islam itu culture kekeluargaan itu kuat sekali yang kita kenal dengan namanya silaturahmi. Karena kalau ada apa-apa kita tidak bisa menyelesaikan sendiri harus dibantu sama walinya kah, sama saudaranya kah. Memang semuanya harus terlibat,”
kata ustaz Hanan.