Suara Bergetar Menahan Tangis, Curhat Perempuan Dilarang Mantan Suami Bertemu dan Menyusui Anak Padahal Masih Bayi
Seorang perempuan nangis sesenggukan curhat karena dilarang ketemu dengan anaknya oleh mantan suaminya.
Seorang perempuan nangis sesenggukan curhat karena dilarang ketemu dengan anaknya oleh mantan suaminya.
Suara Bergetar Menahan Tangis, Curhat Perempuan Dilarang Mantan Suami Bertemu dan Menyusui Anak Padahal Masih Bayi
Seorang perempuan gemetaran sambil menahan tangis saat curhat tentang masalah hidupnya.
Ia adalah Vika, yang membagikan masalah yang ia alami perihal mantan suami dan anaknya yang sangat ia sayangi.
-
Siapa yang terdampak saat bayi menangis? Selain itu, membiarkan bayi menangis terus-menerus juga dapat memengaruhi hubungan emosional antara bayi dan orang tua.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Siapa yang berteriak histeris? Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik.
-
Apa yang dilakukan pria ke mantan anak tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Kenapa ibu hamil itu marah? 'Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!' ucap ibu hamil tersebut.
-
Kenapa istri marah kepada suaminya? 'Aku kan udah bilang sayaanngg… Tapi, kamu aja yang gak denger & gak ngerti..!'
Vika mengaku bahwa ia dilarang oleh sang suami untuk bertemu dengan anaknya padahal sang anak masih membutuhkan ASI dari dirinya. Simak ulasannya sebagai berikut.
Perempuan Curhat Tak Boleh Ketemu Anak
Momen itu terjadi dalam sebuah forum ceramah yang diunggah di media sosial Instagram. Vika mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada ustaz untuk mendapatkan jawaban yang ia inginkan. Vika pun bercerita bahwa ia sedang mengalami titik terendah dalam hidup karena harus berpisah dengan dua anaknya karena perceraian. Vika mengaku jika kedua anaknya tersebut harus ikut dengan mantan suami.
Masalah terbesarnya adalah bahwa Vika dilarang untuk bertemu dengan anaknya oleh mantan suaminya. Padahal salah satu dari anak Vika masih membutuhkan asupan ASI dari ibunda.
“Jadi saya menghadapi mantan suami saya tidak memperbolehkan saya untuk bertemu dengan anak-anak saya, sedangkan anak saya yang satu masih di bawah umur dan harusnya masih menyusui,” kata Vika.
Vika mengatakan jika mantan suaminya melarangnya untuk menyusui karena dirasa tidak pantas. Meski demikian, ia mengaku sudah menerima keadaan tersebut.
“Tetapi saya tidak diperbolehkan untuk menyusui, karena dia menganggap saya tidak pantas untuk menyusui anak saya,” lanjut Vika.
Salah satu yang menjadi dasar mengapa perempuan berjilbab tersebut bersedih adalah bahwa ia masih merasa bertanggung jawab atas anak yang lahir dari rahimnya sendiri.
“Bagaimana cara menghadapi mantan suami saya yang seperti itu? Sedangkan saya itu cuma mau, ini loh saya mau ketemu anak saya karena saya bertanggung jawab akan anak saya,”
terang Vika.
Mendengar pertanyaan tersebut, ustaz Hanan pun menjelaskan jika dalam sebuah masalah pernikahan, keluarga adalah hal yang penting. Ia mengatakan jika inilah pentingnya silaturahmi dengan keluarga agar bisa membantu ketika sedang mengalami masalah.
“Dalam culture Islam itu culture kekeluargaan itu kuat sekali yang kita kenal dengan namanya silaturahmi. Karena kalau ada apa-apa kita tidak bisa menyelesaikan sendiri harus dibantu sama walinya kah, sama saudaranya kah. Memang semuanya harus terlibat,”
kata ustaz Hanan.