Ternyata Wanita Lebih Rentan Terkena Stroke, Ketahui Cara Mencegahnya
Saat ini, dapat dikatakan bahwa angka kejadian stroke di seluruh dunia semakin meningkat.
Saat ini, dapat dikatakan bahwa angka kejadian stroke di seluruh dunia semakin meningkat. Hal ini menjadikan stroke sebagai penyebab kematian keempat tertinggi dan penyebab kecacatan kelima terbanyak.
Menurut informasi dari Healthshots, stroke terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otak, dan kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk memantau kesehatan mereka dan waspada terhadap tanda serta gejala yang mungkin muncul.
-
Kenapa wanita lebih rentan terkena stroke? Wanita lebih rentan terhadap stroke karena hormon. Tingkat hormon, terutama estrogen, dapat mempengaruhi kekuatan pembuluh darah dan membuatnya lebih rentan terhadap robekan dan pembekuan darah.
-
Bagaimana cara mencegah stroke? 'Tidak ada olahraga khusus, yang penting aktif bergerak. Cukup 30 menit 5 kali dalam seminggu.' ungkapnya.
-
Apa saja gejala stroke pada wanita? Terdapat dua jenis stroke yang bisa dialami seseorang yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum danterjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat oleh bekuan darah atau plak kolesterol. Ini menghentikan aliran darah ke area otak tertentu, yang menyebabkan sel-sel otak mati akibat kekurangan oksigen dan nutrisi.Stroke Hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan mengakibatkan pendarahan. Darah yang keluar dari pembuluh darah yang pecah dapat merusak jaringan otak dan meningkatkan tekanan pada otak.
-
Kapan stroke terjadi pada wanita? Stroke pada wanita bisa semakin rentan terjadi seiring waktu terutama setelah menopause.
Penjelasan Singkat Tentang Stroke
Stroke, yang sering kali dikenal sebagai serangan otak, terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhambat atau berkurang, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh arteri yang tersumbat (stroke iskemik) atau pembuluh darah yang pecah (stroke hemoragik).
Dalam situasi stroke, sel-sel otak mulai mengalami kematian dalam waktu singkat, yang dapat menimbulkan gejala seperti kelemahan mendadak, kebingungan, kesulitan berbicara, atau kehilangan koordinasi. Ini dapat memengaruhi kemampuan berbicara atau bergerak, dan pengalaman tersebut sering kali sangat menakutkan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita memiliki risiko stroke yang lebih tinggi karena pengaruh perubahan hormon, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta faktor risiko lainnya seperti penggunaan pil KB dan usia.
Sementara itu, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa risiko seumur hidup untuk mengalami stroke telah meningkat hingga 50 persen dalam 17 tahun terakhir. Saat ini, diperkirakan 1 dari 4 orang akan mengalami stroke di sepanjang hidup mereka. Antara tahun 1990 dan 2019, terdapat peningkatan kejadian stroke hingga 70 persen.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk mengenali gejala stroke pada wanita seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Identifikasi Tanda-Tanda Stroke pada Wanita
Gejala stroke pada wanita sering kali berbeda dengan yang dialami pria, sehingga tidak boleh dianggap remeh. Beberapa tanda yang umum muncul antara lain:
- Mati rasa atau kelemahan yang biasanya dirasakan pada wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh, merupakan indikator stroke pada wanita.
- Disorientasi, kebingungan, serta kesulitan dalam berbicara atau memahami juga termasuk dalam gejala stroke.
- Wanita mungkin mengalami kesulitan saat berjalan, merasakan pusing, atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
- Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba, yang tidak kunjung reda, bisa jadi merupakan tanda stroke hemoragik.
- Selain itu, wanita juga bisa mengalami kejang, kehilangan kesadaran, cegukan yang terus-menerus, atau nyeri leher, terutama jika stroke memengaruhi area batang otak.
Berbeda dengan pria, wanita dapat melaporkan gejala yang tidak biasa terkait stroke, seperti mual, muntah, atau pusing. Menurut American Association of Neuroscience Nurses, gejala-gejala yang tidak umum ini bisa muncul bersamaan dengan gejala yang lebih umum, seperti disorientasi, sesak napas, bicara tidak jelas, serta kelelahan.
Langkah yang Harus Diambil Jika Diduga Mengalami Stroke
American Stroke Association merekomendasikan langkah-langkah sederhana untuk mengenali gejala stroke. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mencurigai terjadinya stroke, ingatlah untuk bertindak dengan cepat menggunakan metode FAST:
- Fast (wajah): Minta orang tersebut untuk tersenyum. Apakah salah satu sisi wajahnya tampak terkulai?
- Arm (lengan): Minta mereka untuk mengangkat kedua lengan. Apakah salah satu lengan mereka tidak bisa diangkat?
- Speech (ucapan): Minta mereka mengulangi frasa sederhana. Apakah ucapan mereka terdengar tidak jelas atau aneh?
- Time (waktu): Jika Anda mendapati salah satu tanda tersebut, penting untuk segera menghubungi layanan darurat. Setiap menit sangat berarti ketika menghadapi stroke, dan keterlambatan dalam penanganan medis dapat meningkatkan risiko kerusakan otak atau kecacatan yang berkepanjangan.
Cara Mengurangi Risiko Stroke pada Wanita
Stroke sebagian besar dapat dicegah dengan cara mengelola kondisi kesehatan yang ada dan menerapkan pola hidup yang sehat. Untuk itu, penting bagi kita untuk memahami dasar-dasar kesehatan jantung dan otak.
1. Pahami Dasar-Dasar Kesehatan Jantung dan Otak
Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
- Aspirin
Aspirin berperan dalam mengurangi risiko stroke dengan cara mencegah terjadinya pembekuan darah. Sebelum mengonsumsi aspirin, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan bahwa obat ini sesuai untuk kondisi kesehatan Anda, seperti yang disarankan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
- Tekanan darah
Anda perlu menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengikuti petunjuk dokter terkait pengobatan yang diperlukan. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.
- Kolesterol
Pengelolaan kadar kolesterol juga sangat penting, yang bisa dilakukan melalui kebiasaan hidup sehat serta mematuhi semua obat yang telah diresepkan oleh dokter. Dengan memperhatikan hal ini, risiko stroke dapat diminimalisir.
- Tidak merokok
Hindarilah kebiasaan merokok sepenuhnya. Jika Anda masih merokok, carilah berbagai sumber yang dapat membantu Anda untuk berhenti merokok dan menjalani hidup yang lebih sehat.
2. Jalani Pola Hidup Sehat
Menjalani pola hidup sehat mencakup beberapa aspek penting, antara lain:
- Mengonsumsi makanan sehat
Pilihlah makanan yang kaya gizi dan rendah garam untuk membantu pengendalian tekanan darah. Selain itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan biji-bijian utuh guna mengatur kadar kolesterol dalam tubuh.
- Aktif secara fisik
Melakukan aktivitas fisik secara rutin merupakan langkah penting untuk mempertahankan berat badan yang ideal serta meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah.
3. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan
Diskusikan dengan dokter mengenai risiko stroke yang Anda miliki, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia dan riwayat kesehatan keluarga. Selain itu, penting juga untuk mengelola kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Demikian informasi yang dapat Anda ketahui mengenai stroke pada wanita. Semoga setelah membaca ini, Anda dapat lebih menjaga kesehatan dengan baik.