3 Resep Rahasia Keamanan Penerbangan Garuda Indonesia

Merdeka.com - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra memastikan, komitmen perseroan untuk senantiasa mengedepankan aspek safety atau keamanan penerbangan. Terutama dalam kondisi cuaca ekstrem.
"Memang kami di Garuda ini kan terus menerus menekankan bahwa persoalan keamanan atau safety ini menjadi ujung tombak dari pada aktivitas kita di garuda. Jadi, selain dalam kondisi biasa tentu saja kita mempersiapkan juga dalam kondisi cuaca ekstrem," tegasnya dalam webinar bertajuk Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi, Selasa (2/2).
Dia bilang, Garuda Indonesia mempunyai tiga strategi utama untuk memastikan seluruh maskapai dalam kondisi laik terbang. Pertama, memastikan bahwa seluruh pesawat yang beroperasi itu telah dirawat dengan sebaik-baiknya oleh teknisi yang berkompeten.
"Sehingga disetujui untuk bisa diterbangkan oleh Ditjen Perhubungan Udara," terangnya.
Kedua, perseroan memberikan kewenangan penuh atau hak veto bagi pilot untuk menentukan pesawat apakah laik terbang atau tidak. Sehingga keputusan pilot bersifat mutlak.
"Saya sendiri sebagai Dirut tidak punya kewenangan untuk memveto keputusan pitot untuk memutuskan terbang atau tidak. Jadi, itu hak penuh kewenangan yang kita berikan kepada pilot untuk memutuskan di saat terakhir kepastian pesawat tersebut terbang atau tidak," terangnya.
Contoh Kasus
Irfan mencontohkan, penggunaan hak veto baru terjadi beberapa hari lalu. Saat itu ada satu insiden di mana wiper pesawat tidak bisa berfungsi dengan baik. Walhasil, pilot seketika meminta adanya pergantian pesawat.
"Saya mau cerita kasus kita yang terjadi kecil beberapa hari yang lalu, di mana wipernya di pesawat kita tidak bisa bekerja. Dan pilot mengatakan saya tidak mau terbang. Kita ganti pesawatnya. Sehingga mengakibatkan sedikit delay terhadap penerbangan tersebut," terangnya.
Terakhir, maskapai terus memperkuat sistem dengan menempatkan orang-orang yang memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi selama 24 jam penuh. Nantinya orang-orang ini sendiri bertugas untuk memonitor agar perjalanan bisa dilakukan secara aman. "Sehingga apabila ada kondisi tertentu bisa diantisipasi dengan sebaik-baiknya," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya