5 Pekerjaan yang Paling Banyak Menggunakan AI
Temukan lima pekerjaan teratas yang menggantungkan diri pada kecerdasan buatan dan dampaknya terhadap dunia kerja.

Di era digital saat ini, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian integral dari berbagai sektor industri. Pekerjaan yang memanfaatkan AI semakin meningkat, menciptakan peluang baru dan tantangan dalam dunia kerja. Dari analisis data hingga pengembangan algoritma, AI telah mengubah cara kita bekerja.
Pekerjaan pertama yang paling banyak menggunakan AI adalah Data Scientist. Profesi ini sangat dibutuhkan karena kemampuannya untuk menganalisis data besar, menemukan pola, dan mengubah data mentah menjadi wawasan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan bisnis.
Meskipun AI dapat membantu dalam proses analisis, peran manusia tetap penting dalam pengembangan dan interpretasi hasil. Gaji untuk posisi ini cenderung tinggi, bahkan mencapai hampir USD130.000 atau setara Rp 2 miliar per tahun di Amerika Serikat untuk perusahaan besar.
Selanjutnya adalah Machine Learning Engineer. Para insinyur ini merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem pembelajaran mesin. Mereka mengembangkan algoritma, membangun model prediktif, dan mengoptimalkan sistem AI.
Keahlian dalam statistik, matematika, dan pemrograman sangat penting dalam profesi ini. Dengan semakin banyaknya data yang dihasilkan setiap hari, permintaan untuk Machine Learning Engineer semakin meningkat.
Pekerjaan-Pekerjaan Utama yang Menggunakan AI
Pekerjaan ketiga yang banyak menggunakan AI adalah Data Engineer. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengolah, dan mempersiapkan data mentah agar dapat digunakan oleh Data Scientist dan sistem AI.
Keahlian teknis yang kuat, termasuk pengetahuan mendalam tentang desain basis data SQL dan berbagai bahasa pemrograman, sangat dibutuhkan dalam profesi ini. Data Engineer berperan penting dalam memastikan bahwa data yang diolah berkualitas dan siap untuk dianalisis.
Pekerjaan keempat adalah AI/Artificial Intelligence Engineer. Para insinyur ini fokus pada pengembangan model kecerdasan buatan yang mengotomatisasi proses dan memberikan solusi cerdas. Mereka bekerja dengan berbagai algoritma dan teknik untuk membangun sistem AI yang canggih. Keahlian dalam pemrograman dan pemahaman yang mendalam tentang algoritma AI adalah kunci sukses dalam profesi ini.
Terakhir, Business Intelligence Analyst juga merupakan profesi yang banyak menggunakan AI. Profesi ini menganalisis data bisnis dan menyajikan informasi yang relevan kepada pemangku kepentingan untuk mendukung pengambilan keputusan. Mereka menggunakan teknologi AI untuk menghasilkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti, sehingga membantu perusahaan dalam merumuskan strategi yang lebih baik.
Pekerjaan Tambahan yang Berkaitan dengan AI
Selain lima pekerjaan utama di atas, ada beberapa pekerjaan tambahan yang juga banyak membutuhkan AI dan mengalami peningkatan permintaan. Salah satunya adalah Algorithm Engineer. Mereka berfokus pada desain, implementasi, optimasi, dan pengujian algoritma komputer yang mendasari sistem AI. Dengan meningkatnya kompleksitas sistem AI, kebutuhan akan Algorithm Engineer semakin mendesak.
Robotics Engineer juga menjadi salah satu profesi yang berkembang pesat, terutama dalam menciptakan robot AI untuk berbagai sektor, termasuk manufaktur dan perawatan kesehatan.
Dalam dunia yang semakin otomatis, peran Robotics Engineer menjadi semakin vital. Selain itu, permintaan untuk Cybersecurity Specialist meningkat pesat karena meningkatnya ancaman siber di era digital. Mereka bertugas untuk melindungi data dan sistem dari serangan yang merugikan.
Cloud Computing Specialist juga memiliki peran penting dalam mendukung pengelolaan data dan sistem AI. Mereka mengelola infrastruktur berbasis cloud yang penting untuk menyimpan dan memproses data.
Terakhir, Research Scientist terus mengembangkan dan meningkatkan teknologi AI melalui riset dan inovasi. Mereka berkontribusi pada kemajuan teknologi yang dapat mengubah cara kita hidup dan bekerja.