Lima Skill Pekerja Sangat Dibutuhkan di 2025, Dijamin Mudah Dapat Kerja
Dari kecerdasan buatan dan analisis data serta keamanan siber, permintaan akan profesional yang paham teknologi terus meningkat di berbagai sektor.
Dunia kerja terus berkembang dengan kecepatan yang didorong oleh kemajuan teknologi dan perubahan realitas ekonomi. Akselerasi transformasi digital yang pesat, dipicu oleh berbagai peristiwa global telah mengubah cara bisnis beroperasi dan keterampilan yang dibutuhkan dari tenaga kerja perusahaan.
Dari kecerdasan buatan dan analisis data hingga komputasi awan dan keamanan siber, permintaan akan profesional yang paham teknologi terus meningkat di berbagai sektor.
Lantas skill apa saja yang harus diasah pada tahun 2025 supaya cepat mendapatkan pekerjaan?
Melansir dari Forbes berikut skil-skil pekerjaan yang bakal di cari perusahaan di tahun 2025:
1. Artifical intelgent (AI) dan Pembelajaran Mesin
AI dan pembelajaran mesin menjadi keterampilan yang sangat penting di pasar kerja, dengan kepentingannya yang tumbuh secara eksponensial di berbagai industri.
Permintaan untuk keterampilan terkait AI 3,5 kali lebih tinggi daripada keterampilan kerja rata-rata, yang mencerminkan integrasi cepat teknologi ini di berbagai sektor.
2. Komputansi Awan (Cloud Computing)
Keterampilan komputasi awan akan tetap diminati, karena industri ini terus mengalami pertumbuhan pesat dan transformasi operasi bisnis di berbagai sektor.
Meningkatnya AI generatif dan kebutuhan akan platform terintegrasi mempercepat adopsi cloud, dengan 90 persen organisasi diproyeksikan akan menerapkan cloud hybrid pada tahun 2027.
Karena organisasi terus memigrasikan aplikasi dan beban kerja mereka ke cloud, dengan 48 persen berencana untuk memindahkan setidaknya setengah dari aplikasi mereka dalam waktu satu tahun, kemahiran dalam komputasi cloud akan menjadi krusial bagi para profesional yang ingin tetap relevan di pasar kerja yang berkembang pesat pada tahun 2025.
3. Keamanan Siber (Cyber Security)
Keterampilan keamanan siber sangat dibutuhkan, karena lanskap digital menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan biaya yang meroket terkait dengan kejahatan siber.
Menurut laporan oleh Majalah Cybercrime pada tahun 2025, biaya kejahatan siber global diproyeksikan mencapai USD10,5 triliun atau sekitar Rp169.974 triliun per tahun.
Lonjakan kejahatan dunia maya ini disertai dengan kekurangan tenaga profesional yang berkualifikasi di bidang tersebut. Pasar kerja keamanan dunia maya diperkirakan tumbuh sebesar 33 persen antara tahun 2023 dan 2033, dengan perkiraan 3,5 juta posisi keamanan dunia maya yang belum terisi di seluruh dunia pada akhir tahun 2025.
4. Analis Data
Bisnis semakin bergantung pada transformasi data tak terstruktur menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk mendorong pertumbuhan, meningkatkan kepuasan pengguna, dan mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar.
Permintaan akan keahlian analisis data melonjak di seluruh industri, dengan tren seperti analisis yang disempurnakan AI, pemrosesan bahasa alami, dan visualisasi data tingkat lanjut yang membentuk kembali cara organisasi memanfaatkan aset data mereka.
5. Pemasaran Digital
Dalam lanskap digital saat ini, bisnis memanfaatkan platform sosial daring untuk terhubung dan melibatkan audiens dan pelanggan target mereka.
Dengan belanja iklan digital global yang diproyeksikan melampaui USD740 miliar atau Rp1.198 triliun pada tahun 2024, dan lebih dari 5 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia, kemahiran dalam strategi pemasaran digital akan sangat penting bagi para profesional yang ingin berkembang di pasar kerja yang kompetitif.