77,95 Persen UMKM Terdampak Pandemi, Terbanyak Pendapatan Menurun

Merdeka.com - Hasil Survei Bank Indonesia melaporkan, sebanyak 77,95 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia turut terdampak negatif pandemi Covid-19 pada tahun 2021. Persoalan utama yang dialami UMKM ialah turunnya pendapatan dan peningkatan biaya operasional.
"Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap pendapatan kelompok rentan UMKM," ujar Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono dalam International Seminar on Digital Financial Inclusion, Jakarta, Rabu (2/2).
Doni menyampaikan, turunnya pendapatan UMKM lantaran keterbatasan mobilitas sosial maupun ekonomi selama pandemi Covid-19 berlangsung. Alhasil, penjualan produk sektor usaha tulang punggung perekonomian nasional tersebut menurun tajam akibat lesuhnya permintaan.
"Turunnya pendapatan mereka, secara signifikan mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi, dan menyebabkan masalah likuiditas," bebernya.
Selain UMKM, sektor rumah tangga juga mengalami kehilangan pendapatan akibat pemutusan hubungan kerja selama pandemi berlangsung. Akibatnya, konsumsi sektor rumah tangga turut terpangkas seiring berkurangnya pendapatan.
"Kesulitan ekonomi ini diperburuk oleh akses terbatas ke produk dan layanan keuangan, ditambah jaring pengaman keuangan yang tidak memadai telah meningkatkan kemungkinan populasi ini jatuh lebih jauh ke dalam kemiskinan," terangnya.
Beruntung, pemerintah mengambil langkah pencegahan secara cepat untuk mengurangi dampak pandemi pada pelaku UMKM hingga sektor rumah tangga melalui berbagai program bantuan pelindungan sosial hingga insentif bagi dunia usaha.
"Melalui jaring pengaman ini kita berhasil mempercepat terlewatinya masa krisis," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya