Adhi Karya target penjualan konstruksi tembus Rp 18 triliun di 2018

Merdeka.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk menargetkan penjualan sepanjang tahun ini mencapai Rp 18,1 triliun. Dari total target tersebut, terbesar berasal dari proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) yakni sebesar Rp 10 triliun.
"Penjualan 2018 kami target Rp 18,1 triliun, kontribusi penjualan terbesar dari LRT sebesar Rp 10 triliun dan properti proyek infrastruktur yang kontrak sudah dipegang," kata Direktur Operasional Adhi Karya, Pudjung Setya Brata saat konferensi pers di Kawasan Blok M, Jumat (9/3).
Untuk penjualan proyek LRT akan disesuaikan dengan progres pembangunan. Seperti orang membuat rumah, pembayaran dilakukan secara bertahap dimulai dari ketika pondasinya jadi dan seterusnya.
Sampai Febuari 2018, Adhi Karya telah mencatat kontrak baru sebesar Rp 1,32 triliun. Realisasi proyek didapat dari proyek tol dalam kota (6 ruas) sebesar Rp 278 miliar, fasilitas Makasar New Port sebesar Rp 234 miliar dan Jasmis Apartemen Bogor melalui anak perusahaan PT APG sebesar Rp 228,8 miliar.
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Febuari 2018 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 79,1 persen, properti 14,4 persen dan sisanya merupakan bisnis lainnya.
"Realisasi kontrak baru terdiri dari pemerintah tercatat 1,1 persen, BUMN sebesar 58,1 persen, sementara swasta sebanyak 40,8 persen. Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari gedung 43,5 persen, jalan dan jembatan 31,2 persen, dermaga 18,8 persen dan infrastruktur 6,5 persen."
Informasi saja, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menerima realisasi pembayaran pertama senilai Rp3,42 triliun dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku investor proyek LRT Jabodebek. Pembayaran tersebut telah diterima Adhi pada Kamis 8 Maret 2018.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya