Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota DPR duga ada pengusaha ritel sengaja bangkrut untuk hindari bayar utang

Anggota DPR duga ada pengusaha ritel sengaja bangkrut untuk hindari bayar utang Gerai 7-Eleven yang tutup dekat Stasiun Tebet. ©2017 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Darmadi Durianto, mengatakan bergugurannya ritel saat ini harus diteliti lebih dalam lagi. Sebab, dugaannya, melemahnya industri ritel ini bukan dikarenakan adanya pergantian (shifting) penjualan dari konvensional ke online.

"Ada yang mengatakan shifting, pengamat ngomong enak, tidak lewat riset. Itu juga harus dilakukan analisis karena pengaruh penjualan online itu masih kecil, masih sekitar 1-2 persen terhadap PDB," kata Darmadi di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (1/11).

Dia menambahkan, ada beberapa alasan mengapa banyak ritel yang memutuskan untuk menutup gerainya. Diantaranya, para pelaku usaha sengaja membangkrutkan dirinya agar dinyatakan pailit, sehingga pembayaran utang bisa berkurang.

"Ritel ini sudah dari dulu bermasalah, mana yang suka ngemplang. Ada yang membangkrutkan diri, supaya bayar utang hanya 20-30 persen. Perilaku memang sudah buruk, ngemplang supaya tidak bayar bank, supaya dipailitkan. Utang karyawan pesangon gaji tidak dibayar," imbuhnya.

Menurutnya, praktik ini sudah banyak dilakukan oleh beberapa pelaku usaha. Sebab, pelaku usaha tersebut terus merugi akibat pendapatan (revenue) yang dihasilkan tidak sebanding dengan biaya (cost) yang telah dikeluarkan.

"Jadi ini perlu dikaji karena alasan penutupan ini belum ada pengukuran, pemerintah agak lambat. Kita harus mendeteksi lebih lanjut supaya kita bisa cari obat untuk mengatasi ini," tandas Darmadi.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP