Bahaya yang Mengintai dari Viral Tarik Uang Masal di Bank BUMN
Rush money dapat menyebabkan kebangkrutan bank dan kerugian bagi nasabah, serta mengancam stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Di media sosial, beredar ramai ajakan untuk menarik uang dari tabungan di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau Bank BUMN. Fenomena ini muncul seiring dengan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).
Perlu diketahui, tarik uang masal atau dikenal dengan rush money, menjadi fenomena yang berpotensi menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap stabilitas ekonomi dan sistem perbankan suatu negara.
Menanggapi hal ini, Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memberikan penjelasan mengenai seruan tersebut. Ia menyatakan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara telah dibentuk dengan tujuan strategis oleh pemerintah. Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, bisnis Danantara bersifat terbuka untuk kerja sama antara dua perusahaan atau lebih (joint venture).
"Danantara menurut saya suatu keputusan yang sangat strategis oleh pemerintah, itu karena mereka bisa joint venture," ujar Luhut saat berbicara kepada media di Hotel Shangrila, Jakarta, pada Selasa (18/2).
Luhut menekankan bahwa skema kerja sama yang terbuka ini akan membuat pengelolaan bisnis Danantara menjadi lebih efisien. Luhut juga menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai potensi risiko yang mungkin timbul.
Menurutnya, (joint venture) akan menjadikan perusahaan-perusahaan di Danantara lebih efisien dan transparan, sehingga semua pihak dapat melihat dengan jelas perkembangan yang ada. "Kan bagus," tegasnya saat meninggalkan awak media.
Rush money, sering kali dipicu oleh ketakutan masyarakat terhadap kondisi keuangan yang tidak menentu, yang dapat berujung pada kebangkrutan bank dan hilangnya kepercayaan publik terhadap sistem perbankan.
Dalam situasi rush money, penarikan dana secara besar-besaran dapat menyebabkan bank, bahkan yang dalam kondisi sehat sekalipun, mengalami kekurangan likuiditas.
Hal ini menjadi masalah serius karena bank tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran kepada nasabah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kebangkrutan.
Kebangkrutan bank tidak hanya merugikan bank itu sendiri, tetapi juga berdampak luas pada kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan secara keseluruhan.
Selain itu, rush money juga dapat menyebabkan kerugian bagi nasabah lainnya. Meskipun tujuan awal dari penarikan uang ini adalah untuk menyelamatkan simpanan pribadi, pada akhirnya, tindakan tersebut dapat merugikan semua nasabah, termasuk mereka yang tidak ikut serta dalam penarikan massal.
Kebangkrutan bank akan berujung pada hilangnya simpanan nasabah, yang tentunya sangat merugikan.
Kebangkrutan Bank dan Dampaknya
Dilansir dari berbagai sumber, kebangkrutan bank sebagai akibat dari rush money dapat memicu krisis kepercayaan yang lebih besar di masyarakat.
Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap bank, mereka cenderung menarik uang mereka dari bank lain, yang dapat menyebabkan efek domino di seluruh sistem perbankan.
Ini dapat mengakibatkan lebih banyak bank mengalami kesulitan dan berpotensi kolaps.
Bank memiliki peran penting dalam perekonomian, berfungsi sebagai penghimpun dana masyarakat dan menyalurkan dana tersebut melalui kredit untuk berbagai usaha.
Jika bank-bank mengalami kebangkrutan akibat rush money, aliran kredit akan terganggu, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi. Dampak ini dapat meluas, menyebabkan peningkatan pengangguran dan penurunan daya beli masyarakat.
Inflasi dan Hilangnya Kepercayaan
Penarikan uang tunai dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan inflasi. Permintaan uang tunai yang tinggi dapat mengganggu distribusi uang, yang pada gilirannya dapat meningkatkan biaya produksi dan distribusi.
Ketidakstabilan ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.Selain itu, rush money dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Kepercayaan adalah pilar penting dalam sistem keuangan yang sehat. Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan, bank akan kesulitan untuk mendapatkan dana baru dan menjalankan operasionalnya secara normal.