Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Begini cara kerja sistem digital bekerja di SPBU Pertamina

Begini cara kerja sistem digital bekerja di SPBU Pertamina SPBU. Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) ‎akan menerapkan sistem digital, dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di ribuan SPBU. Hal ini untuk membuat proses pencatatan BBM yang disalurkan menjadi lebih akurat.

Lalu bagaimana cara kerja sistem tersebut?

Direktur enterprise and business Telkom, Dian Rachmawan‎ mengatakan, untuk menerapkan sistem digital pada penyaluran BBM, PT Telkom Indonesia selaku mitra, akan menempatkan sensor penghitung‎ penyaluran BBM dari tangki pendam yang terdapat pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sampai keran penyaluran BBM dari dispenser ke kendaraan (nozzle).

"Kita akan memasang semua sensor dari tangki penyimpanan, pengisian sampai di nozzle," kata Dian, di Kantor Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Jakarta, Kamis (13/8).

Dian mengungkapkan, untuk mendukung penerapan sistem digital pada penyaluran BBM, Telkom akan membangun aplikasi dan jaringan internet, yang dapat menampung dan menyalurkan data.

"Kemudian kita juga siapkan paltform aplikasi yang semua gabungin devices. Lalu, network kami cukup confident, karena sensor ini bisa dijalankan even dengan jaringan yang 3G. Kalau network 4G nggak ada, nggak masalah," tuturnya.

Senior Vice President Corporate ICT Pertamina, Jeffrey Tjahja Indra melanjutkan, data penyaluran BBM dari tangki timbun sampai yang dikeluarkan ke tangki kendaraan akan tercatat secara digital, kemudian data penyaluran BBM yang dilakukan masing-masing SPBU di transfer ke pusat data untuk dilaporkan ke BPH Migas‎ selaku regulator yang menangani penyaluran BBM.

"Digitalisasi ini pada prinsipnya kita melakukan konversi dari jumlah liter, yang disalurkan jadi format elektronik. Format ini dikirim ke satu data centre, dari seluruh SPBU ini di convert‎," paparnya.

Menurutnya, ‎dari data penyaluran dari Pertamina dengan yang disalurkan ke masyarakat akan dicocokkan, jika terjadi ketidak cocokan maka selisih akan ditanggung perusahaan. "Ini kita liat volume dari nozel. selisihnya harus dipertanggung jawabkan. Jadi selisihnya kelihatan," tandasnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP