Begini Perjalanan Nurhayati Subakat Dirikan Wardah, Jadi Kosmetik Halal di Indonesia
Wardah juga diketahui telah mengirimkan bantuan tahap pertama senilai Rp5 miliar untuk Palestina.
Selain memberikan dukungan bagi Palestina, Nurhayati juga menyerahkan dukungan dana abadi sebesar Rp52 miliar kepada Institut Teknologi Bandung (ITB).
Begini Perjalanan Nurhayati Subakat Dirikan Wardah, Jadi Kosmetik Halal di Indonesia
Begini Perjalanan Nurhayati Subakat Dirikan Wardah, Jadi Kosmetik Halal di Indonesia
Merek produk kecantikan atau kosmetik asal Indonesia, Wardah baru-baru ini berkolaborasi dengan komunitas muslim global yang memiliki visi untuk membangun kemajuan ekonomi Islam.
Lewat Wardah Brave Beauty Summit, Wardah juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung masyarakat Palestina.
"From Wardah Brave Beauty Summit Qatar, @dewisandra mengajak kita untuk terus percaya pada rencana Allah dan melakukan apapun yang kita bisa untuk saudara-saudara kita di Palestina," tulis akun Instagram @wardahbeauty.
Dikutip dari berbagai sumber, Wardah juga diketahui telah mengirimkan bantuan tahap pertama senilai Rp5 miliar untuk Palestina dari hasil kolaborasi yang dilakukan dengan Baznas, FOZ, dan Kitabisa.
Komitmen yang ditunjukkan oleh Paragon tak lepas dari nilai-nilai pegangan hidup yang diyakini oleh pendirinya, Nurhayati Subakat, yakni kepedulian.
merdeka.com
Selain memberikan dukungan bagi Palestina, Nurhayati juga menyerahkan dukungan dana abadi sebesar Rp52 miliar kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan riset, beasiswa, dan infrastruktur.Tak hanya itu, melalui program Corporate Social Responsibility, Paragon menyumbang sebanyak Rp40 miliar untuk penanganan pandemi yang didistribusikan dalam bentuk alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD) kepada lebih dari 40 rumah sakit rujukan di beberapa provinsi.
Perjalan Karier
Nurhayati Subakat merupakan seorang pengusaha kosmetik keturunan Minangkabau. Anak keempat dari delapan bersaudara ini merupakan satu-satunya anak yang berhasil menjadi pengusaha di antara saudaranya yang lain.
Ilmu dagang yang dimiliki Nurhayati rupanya turunan dari kedua orang tuanya yang ternyata juga merupakan seorang pedagang. Ayahnya, Abdul Muin Saidi merupakan salah satu pedagang tersohor di Padang Panjang.
Sementara ibunya, Nurjanah diketahui mulai melanjutkan usaha setelah sepeninggal ayahnya. Meskipun usaha sang ibu tidak sebesar ayahnya semasa hidup, nyatanya Nurjanah mampu mengantarkan seluruh anaknya menempuh pendidikan tinggi, termasuk Nurhayati.
Usahanya kala itu langsung disambut baik, khususnya oleh salon kecantikan di daerahnya.
Namun bak kata pepatah, malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, usahanya yang belum berjalan lima tahun itu habis dilahap api dan membuat Nurhayati mengalami kerugian hingga nyaris mustahil untuk pulih.
Namun, berkat dukungan dari para pemasok serta kerabat dekatnya, Nurhayati dapat kembali bergerak memulihkan PT Pusaka Tradisi Ibu seperti sedia kala.
Di tahun 1995, Nurhayati kembali mendapatkan saran dari salah satu kenalannya untuk menciptakan produk kosmetik halal bagi muslimah.
Dia pun menerima saran tersebut dan mulai mendirikan Wardah Cosmetic, sebagai produk kosmetik halal pertama di Indonesia.
Meski tak langsung laku keras, Wardah rupanya mendapat sambutan baik dari masyarakat. Bahkan saat krisis moneter di tahun 1998, Nurhayati tetap berhasil membangun perusahaan kedua.
Penjualan Wardah pun terus mengalami peningkatan sepanjang tahun. Setelah belasan tahun sukses menjadi merek kosmetik halal terkemuka, Wardah memutuskan untuk melakukan pembaharuan dan mengubah nama perusahaan menjadi PT Paragon Technology and Innovation di tahun 2011.
PT Paragon Technology and Innovation terus berkembang dan memproduksi merek kecantikan lain seperti Make Over, Emina, Kahf, dan sebagainya.
Kerja keras Nurhayati Subakat tidak sia-sia, saat ini dia berhasil membuat Paragon terus berkembang dan memiliki ribuan karyawan di puluhan cabang yang tersebar di Indonesia.
merdeka.com