Kisah Sukses Denara Bali, UMKM Sempat Bangkrut Kini Sukses dengan Produk Kecantikan
Didirikan pada tahun 1997, perusahaan ini awalnya fokus pada industri aromaterapi dan dupa, dan sempat sukses dengan ekspor produk ke berbagai negara.
Denara Bali, merek lokal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terkenal dengan produk kecantikan seperti body scrub dan body lotion, memiliki perjalanan yang penuh tantangan dan inspirasi.
Didirikan pada tahun 1997, perusahaan ini awalnya fokus pada industri aromaterapi dan dupa, dan sempat sukses dengan ekspor produk ke berbagai negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Bagaimana UMKM Bontang tingkatkan kualitas produk? Dalam meningkatkan daya saing usaha, salah satu yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha adalah dengan meningkatkan kualitas produk mereka. Kualitas sangat penting dalam menjaga pelenggan, agar pelanggan selalu mengkonsumsi produk yang ditawarkan.
-
Bagaimana Desa Brilian membantu pelaku UMKM? Kalurahan Pleret Bangun Kios Baru Manfaatkan Program Desa Brilian, Begini Dampaknya Bagi Pelaku UMKM Pada Desember 2022, Kalurahan Pleret, Kabupaten Bantul, terpilih sebagai salah satu penerima program Desa Brilian dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dengan adanya program itu, Kalurahan Pleret mendapat suntikan bantuan dana sebesar Rp500 juta.Besarnya dana itu dimanfaatkan oleh Pemerintah Kalurahan Pleret untuk membangun tempat jualan pelaku UMKM di timur Lapangan Kanggotan.
-
Dimana UMKM Desa Brilian berjualan? Setelah bangunan tempat jualan itu rampung dibangun, para pedagang UMKM yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan dipindah ke bangunan baru tersebut.
"Jadi sebenarnya Denara Bali ini Kita berawal dari tahun 1997, tapi bukan produk perawatan diri. Kita waktu itu di industri aromaterapi, dupa dan lain-lain. Kita juga sempat ekspor," kata CEO Denara Bali, Sathya Narayana dalam acara media visit, Bali, Rabu (28/8).
Namun, Sathya bilang perjalanan Denara Bali bukan tanpa rintangan. Pada tahun 2005, perusahaan menghadapi masalah serius dengan cashflow dan pembayaran pelanggan yang menyebabkan kebangkrutan. Meski mengalami kemunduran, pendiri Denara Bali tetap bertekad untuk bangkit.
"Cuma sayangnya memang, ya mungkin nasib yang kurang baik ya, kita akhirnya sempat bangkrut waktu itu karena tidak lancar cashflow, ada tersendat pembayaran dari customer," ungkap dia.
Meski begitu, pada tahun 2007, Denara Bali didirikan kembali dengan fokus baru, beralih dari aromaterapi ke produk spa yang memanfaatkan kekayaan budaya Bali.
Dengan pesona pulau Dewata yang terkenal dengan spa dan wellness, Denara Bali berkomitmen menghadirkan sensasi spa Bali melalui produk kecantikan yang dapat dinikmati di mana saja.
"Denara Bali ini biar bisa mendirikan lagi gimana caranya, akhirnya kebetulan waktu itu kita melihat sebuah peluang bisnis yang mana kita melihat di Bali sendiri Itu salah satu daya lainnya adalah produk spa," jelas CEO itu.
"Anggaplah misalnya wisatawan berlibur ke Bali pasti ingin merasakan sensasi spa di Bali, tetapi yang kami usung saat ini adalah produknya," tambahnya.
Transformasi Mulai Tahun 2020
Singkat cerita, Sathya yang merupakan generasi kedua dari keluarga pendiri. Bergabung pada tahun 2020, di tengah pandemi Covid-19, dia melihat potensi besar untuk mengembangkan bisnis ini.
Dengan hanya 13 anggota tim saat itu, Sathya memimpin transformasi signifikan, menambah personel baru di bidang pemasaran, HR, kontrol kualitas, dan akuntansi. Kini, tim Denara Bali telah berkembang menjadi 28 orang.
"Tujuan kami adalah membawa sensasi spa Bali ke seluruh dunia melalui produk kami. Kami ingin memastikan bahwa meskipun tidak semua orang dapat mengunjungi Bali, mereka tetap bisa merasakan pengalaman khas Bali melalui produk kami," papar dia.
Diketahui, awal mula Denara Bali bermula dari orang tua Sathya, Made Diksa Wimona dan drh. Ni Wayan Kesumawati Dewi, yang mendirikan bisnis ini pada Agustus 2008.
Keduanya melihat peluang besar di industri kosmetik dan perawatan tubuh, khususnya produk spa Bali. Ni Wayan Kesumawati mengikuti kursus pelatihan pembuatan formula perawatan tubuh untuk menciptakan produk seperti body scrub dan sabun alami yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Meskipun saat pandemi Covid-19 merasakan tantangan besar dengan sistem pemasaran yang masih offline, Sathya melakukan inovasi dengan mengadopsi strategi penjualan yang lebih modern. Denara Bali kini memanfaatkan platform online seperti Tokopedia dan ShopTokopedia, menjangkau pelanggan secara lebih luas.
Dengan dedikasi untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang, Denara Bali terus berkomitmen untuk menawarkan kualitas terbaik dalam setiap produknya.
Transformasi yang dipimpin oleh Sathya Narayana menunjukkan tekad dan semangat yang kuat untuk membawa Denara Bali menuju kesuksesan yang lebih besar, sambil tetap mempertahankan akar budaya Bali yang kental.