Bos Ritel Sebut Coca-Cola Produk Asli Buatan Indonesia, Pabriknya Ada di Bekasi
Secara spesifik Budi menyebut pabrik Coca-Cola berasa di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menegaskan Coca-Cola merupakan sepenuhnya produk buatan Indonesia. Meskipun brand minuman bersoda tersebut merupakan perusahaan multinasional.
"Izin ini bukan karena pesan sponsor, kita bicara Coca-Cola, di depan ada standnya. Coca-Cola itu sudah buatan Indonesia," kata Budi dalam acara Indonesia Retail Summit di Swissotel Jakarta PIK Avenue, Rabu (28/8).
Dia menjelaskan, saat ini Coca-Cola telah sepenuhnya di produksi di Indonesia. Bahkan, secara spesifik dia menyebut pabrik Coca-Cola berasa di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Coca-Cola Produk Dalam Negeri
Budi meminta masyarakat untuk tidak khawatir membeli produk minuman berkarbonasi tersebut. Menurutnya, dengan membeli produk buatan dalam negeri ikut membantu perdagangan domestik.
"Coca-Cola itu sudah buatan Indonesia di Bekasi, dengan kita membeli Coca-Cola walaupun merk luar negeri, kita membantu perdagangan dalam negeri, karena pabriknya di Indonesia," ucap dia.
Dia pun meminta pelaku usaha luar negeri untuk ikut membangun pabrik secara resmi
di Indonesia. Hal ini untuk memperkuat perdagangan domestik sekaligus meningkatkan penerimaan negara.
"Kita mendukung semua yang resmi, jadi buat Indonesia. ini program kami untuk membuat perdagangan domestik kuat," tegas dia.
Perjalanan Bisnis Coca-Cola di Tanah Air
Mengutip laman coca-colaamatil.co.id, Coca Cola dijual pertama kali di Indonesia sekitar 1927. Botol pertama diimpor oleh seorang insinyur Belanda bersama de Koenig. Kemudian pada 1932, diproduksi secara lokal oleh pembotolan De Water Nederlands Indische Mineral Fabriek di Batavia, Indonesia.
Sempat berhenti pada 1942, Coca-Cola mulai kembali diproduksi oleh Indonesia Bottler Limited (IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana dan Harry Handoyo. Pabrik itu memproduksi 1.000-1.500 botol Coca-Cola setiap hari. Pabrik itu juga mempekerjakan 25 orang yang dibantu ole 3-7 truk untuk pendistribusian.
Pada 1971, Djaja Beverage Bottling memulai produksi kembali setelah era revolusi pada 1960, dan memperkenalkan Sprite. Kemudian pada 1973, Fanta diperkenalkan di Indonesia.
Selanjutnya pabrik commercial product supply (CPS) didirikan untuk memenuhi pasokan bahan dasar minuman pada 1977. Pada 1986, Diet Coke diperkenalkan, sekaligus menandakan kehadiran produk kaleng untuk pertama kali di Indonesia.
Perseroan pun mengenalkan Frestea pada 2002, dan akuisisi merek lokal air minum dalam kemasan Ades. Selanjutnya pada 2008, Minute Maid dan Coke Zero diperkenalkan di Indonesia. Pada 2012, Coca Cola Amatil Indonesia akuisisi pabrik baru di Cikedokan, Bekasi.
Pada 2016, Coca Cola Amatil Indonesia mempekerjakan lebih dari 12.000 karyawan orang di delapan pabrik pembotolan dan lebih dari 200 pusat penjualan dan distribusi di seluruh negeri.