BPS: Harga Cabai dan Gula Sudah Naik dari Awal November 2023
Rata-rata harga cabai merah pada pekan pertama di bulan November 2023 mencapai Rp53.998 per Kg.
Untuk cabai merah terjadi kenaikan di 335 daerah, cabai rawit di 312 daerah dan gula di 289 daerah.
BPS: Harga Cabai dan Gula Sudah Naik dari Awal November 2023
BPS: Harga Cabai dan Gula Sudah Naik dari Awal November 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa harga komoditas pangan terus mengalami kenaikan. Di antaranya cabai merah, cabai rawit dan gula yang harganya naik sejak awal November 2023.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyebut, tiga komoditas tersebut yang paling mempengaruhi indeks perkembangan harga (IPH).
Untuk cabai merah terjadi kenaikan di 335 daerah, cabai rawit di 312 daerah dan gula di 289 daerah.
"Oleh sebab itu, tiga komoditas yang perlu menjadi perhatian," ujar Amalia dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Fiskal Tahun 2023 Dirangkaian dengan Penyerahaan Insentif Fiskal, Jakarta (6/11).
Dia menyampaikan, rata-rata harga cabai merah pada pekan pertama di bulan November 2023 mencapai Rp53.998 per Kg. Kemudian harga cabai rawit menyetuh Rp70.272 per Kg dan gula pasir Rp16.386 per Kg.
"Secara spasial hampir semua kabupaten dan di Sumatera, Jawa mengalami kenaikan harga cabai merah dan rawit. Di luar Sumatera dan Jawa ada beberapa IPH yang dipengaruhi oleh kenaikan harga beras," jelasnya.
Adapun 10 kabupaten/kota dengan kenaikan IPH tertinggi di pulau Sumatera di antaranya Sarolangun, Banyu Asin, Pagar Alam, Lampung Tengah, Bangka Barat, Pringsewu, Seluma, Pariaman, Pemukal Abab Lematang Ilir, dan Rejang Lebong.
Sedangkan 10 kabupaten/kota di Pulau Jawa antara lain Jombang, Bandung Barat, Kebumen, Serang Pandeglang, Serang, Tegal, Karanganyar, Bojonegoro, Semarang dan Gunung Kidul.
"Perkembangan harga cabai merah terus meroket dari minggu ke minggu," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui masalah pangan dalam negeri masih terjadi. Menurut Jokowi, ini terjadi karena faktor perang di luar negeri dan pertambahan jumlah penduduk."Ada perang di Ukraina, kelihatannya memang perangnya jauh, tetapi dampaknya sampai ke sini. Apa dampaknya? Presiden Ukraina Zelensky menyampaikan ada 77 juta ton gandum berhenti di Ukraina karena perang, gandum tidak bisa diekspor sehingga negara yang membutuhkan barangnya tidak ada,” kata Jokowi saat bersilaturahmi dengan relawan Alap-Alap di Sentul, Bogor, Sabtu (7/10).
Selain Ukraina, Jokowi melaporkan hal senada terjadi di Rusia. Menurut laporan dari Presiden Rusia Vladimir Putin, ada 130 juta ton gandum berhenti di Rusia akibat perang. Artinya secara total, ada 207 juta ton pasokan gandum dunia terhenti.
“Terus yang biasanya ambil gandum di sana disuruh makan apa? Karena supply kurang, harganya naik sampe 50 persen,” ungkap Jokowi.