Budi Karya Titip Tiga PR ke Menteri Perhubungan Era Prabowo, Singgung soal Kemacetan
Budi menyebut, hal pertama yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan adalah terkait lingkungan dalam pembangunan transportasi.
Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju (KIM) di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera berakhir. Mengingat hal itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sunadi menyampaikan tiga Pekerjaan Rumah (PR) untuk menteri perhubungan selanjutnya.
Budi menyebut, hal pertama yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan adalah terkait lingkungan dalam pembangunan transportasi.
"Ada tiga yang harus ditindaklanjuti satu itu adalah lingkungan," kata Budi kepada media, Jakarta, Kamis (10/10).
Kedua adalah memastikan keamanan transportasi baik di udara, laut, darat bahkan perkeretaapian. Terakhir adalah terkait kemacetan yang selalu menjadi PR bersama.
"Yang kedua adalah safety dan yang satu lagi adalah kemacetan. Nah ini menjadi PR kita. Pertama kita sudah lakukan," terang Budi.
Budi berharap daerah-daerah lain bisa memiliki transportasi massal seperti yang ada di DKI Jakarta yang terintegrasi secara masif serta nyaman.
"Jakarta sudah ada angkutan massal yang akan datang bukan saja di Jakarta, tetapi juga di Surabaya, Bandung, Makassar, Medan dan sebagainya. Contohnya sudah ada di Jakarta tinggal dilakukan di tempat yang lain," tutur Budi.
Menhub Ajak Masyarakat Naik Transportasi Umum
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat Jakarta untuk memakai angkutan massal yang telah dibangun pemerintah agar mengurangi macet dan polusi.
Budi mengatakan, penggunaan transportasi umum di DKI Jakarta penting untuk menekan polusi. Selain itu, penggunaan transportasi umum juga dapat menekan kemacetan di jalanan ibu kota. Ia mengimbau masyarakat untuk beralih ke transportasi umum yang telah dibangun pemerintah.
"Jadi saya mengajak, ayo menggunakan angkutan massal supaya tidak macet dan tidak polusi," ujar Menhub Budi usai meresmikan MoU Contact Signing Ceremony between PT MRT Jakarta (Persero) and Sojitz Corporation di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (17/4).
Budi melihat minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum di DKI Jakarta masih rendah. "Penggunaan angkutan massal di Jakarta pun belum terlalu tinggi," kata Budi.
Padahal Pemrov DKI Jakarta telah menyediakan berbagai transportasi umum untuk menunjang aktivitas warganya. Mulai dari mass rapid transit (MRT), transjakarta (BRT) hingga kereta rel listrik (KRL).
"DKI sudah menyediakan MRT, BRT, ada juga LRT, ada KRL," kata dia.