Pemprov DKI Sediakan Banyak Transportasi Umum, Faktanya Cuma Dipakai Segelintir Warga Jakarta
Warga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum massal baru sekitar 30 persen.
Warga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum massal baru sekitar 30 persen.
Pemprov DKI Sediakan Banyak Transportasi Umum, Faktanya Cuma Dipakai Segelintir Warga Jakarta
Pemprov DKI Sediakan Banyak Transportasi Umum, Faktanya Cuma Dipakai Segelintir Warga Jakarta
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum di Jakarta masih rendah.
Pernyataan ini disampaikan Menhub Budi usai meresmikan MoU Contact Signing Ceremony between PT MRT Jakarta (Persero) and Sojitz Corporation di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (17/4).
"Penggunaan angkutan massal di Jakarta pun belum terlalu tinggi," kata Budi.
Padahal, lanjut Menhub, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan berbagai transportasi umum untuk menunjang aktivitas warganya.
Mulai dari mass rapid transit (MRT), transjakarta (BRT) hingga kereta rel listrik (KRL).
"DKI sudah menyediakan MRT, BRT, ada juga LRT, ada KRL" tegas Budi Karya.
Menhub menyebut, penggunaan transportasi umum di Jakarta penting untuk menekan polusi. Selain itu, penggunaan transportasi umum juga dapat mengurangi kemacetan di jalanan ibu kota.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk beralih ke transportasi umum yang telah dibangun pemerintah.
Apalagi penggunaan transportasi umum di Jakarta penting untuk menekan polusi hingga mengurangi kemacetan.
"Jadi saya mengajak, ayo menggunakan angkutan massal supaya tidak macet dan tidak polusi," kata Budi.
Sebagai catatan, Budi Karya pernah menyebut hanya 32 penduduk Jakarta yang secara intensif menggunakan transportasi umum.
Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Jepang, Indonesia tentu kalah jauh.
merdeka.com
"Sementara negara maju seperti Singapura dan Jepang itu 60 persen dan 70 persen. Tentu itu jadi harapan kita," ujar Menhub Budi di Jakarta, Selasa (4/2) lalu.