Mehub Budi Klaim LRT Jabodebek 90 Persen Produk Lokal
Budi mengatakan dalam proses produksinya, pemerintah berprinsip konservatif dan hati-hati agar LRT bisa melayani kepentingan publik dengan baik.
Budi mengatakan dalam proses produksinya, pemerintah berprinsip konservatif dan hati-hati agar LRT bisa melayani kepentingan publik dengan baik.
Mehub Budi Klaim LRT Jabodebek 90 Persen Produk Lokal
Mehub Budi Klaim LRT Jabodebek 90 Persen Produk Lokal
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan Lintas Raya Terpadu (LRT) atau kereta api ringan Jabodebek 90 persen produk dalam negeri.
"Kita harus bangga, ini 90 persen produk anak bangsa," kata Budi seperti dilansir Antara, Senin (28/8).
Sebagai infromasi, kereta untuk proyek LRT Jabodebek ini diproduksi oleh PT INKA yang merupakan BUMN milik Indonesia.
Sedangkan konstruksinya dikerjakan perusahaan dalam negeri yaitu PT Adhi Karya Tbk.
Budi mengatakan dalam proses produksinya, pemerintah berprinsip konservatif dan hati-hati agar LRT bisa melayani kepentingan publik dengan baik.
Pengembangan angkutan massal seperti LRT dan Moda Raya Terpadu (MRT) sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan transportasi yang cepat, ramah, dan murah bagi masyarakat. Selain itu, penggunaan angkutan massal juga berkontribusi dalam pengurangan emisi dari kendaraan bermotor.
"Ini bisa menjadi contoh bahwa ini bisa dilakukan di kota-kota yang lain," kata Budi.
Budi menuturkan hadirnya LRT Jabodebek bukan hanya sebagai solusi angkutan publik saja. Melainkan upaya melahirkan budaya menghargai waktu dan menjaga kebersihan di tengah masyarakat.
"Ini budaya baru di mana kita menghargai waktu, lalu kita bersih (karena) tidak boleh makan dan minum (selama perjalanan LRT). Jadi ini budaya baru yang insya Allah bisa ditularkan kepada masyarakat,” kata Budi.
Agar penggunaan transportasi publik bisa lebih masif, Budi mengatakan pemerintah akan terus menyiapkan infrastruktur transportasi yang menghubungkan titik timur, barat, utara, dan selatan.
“Saya pikir (penggunaan) MRT, LRT ini harus masif. Jadi dari titik timur-barat-utara-selatan itu harus nyambung semua, sehingga masyarakat setelah turun dari MRT atau LRT bisa melanjutkan dengan bus misalnya, supaya mereka tidak pakai mobil atau motor sendiri,” tutur Budi
LRT Jabodebek dijadwalkan mulai beroperasi pada Senin 28 Agustus 2023.
Ada 18 stasiun perhentian yakni Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jatimulya.
Selama satu bulan pertama, tarif kereta tanpa masinis itu ditetapkan flat sebesar Rp5.000 untuk seluruh lintas pelayanan.
Setelah masa tarif flat berakhir pada September 2023, pemerintah memberlakukan tarif maksimal Rp20.000 untuk jarah terjauh dan di bawah Rp20.000 untuk selain jarak terjauh.
Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal Oktober 2023 sampai dengan akhir Februari 2024.
Tarif LRT Jabodebek ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.
Berdasarkan regulasi ini, tarif dasar LRT Jabodebek ditetapkan mulai Rp5.000 untuk 1 km pertama, dan bertambah sebesar Rp700 per km selanjutnya.