Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curhat Luhut Tak Mau Lagi Jadi Menteri di 2024 Mendatang

Curhat Luhut Tak Mau Lagi Jadi Menteri di 2024 Mendatang Luhut Panjaitan. ©2019 Humas Kemenko Kemaritiman

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan memutuskan untuk tidak lagi berada di lingkaran pemerintahan pada 2024 mendatang. Luhut ingin melepas masa jabatan sebagai menteri terakhir di Kabinet Indonesia Maju.

Luhut bercerita, keinginannya untuk tidak berada di lingkungan pemerintahan bermula dari permintaan sang istri. Apalagi usianya juga sudah tidak muda lagi, yakni berada di di atas 70 tahun.

"Istri saya yang bilang pak kalau misalkan sudah selesai ini jangan jadi menteri-menterian capek. Saya bilang yes 2024 kita selesai nggak mau lagi," kata Luhut seperti dikutip dari Youtube Deddy Corbuzier, Selasa (6/7).

Mantan Menko Polhukam itu sadar kapan dirinya harus berhenti. Karena baginya banyak cara lain untuk bisa mengabdi kepada negara dan tidak harus menjadi sebagai menteri ataupun presiden.

"Banyak pengabdian lain. Ini orang kan semua ambisi harus jadi presiden baru bisa mengabdi. Seolah-olah tidak jadi presiden semua mati," kata Luhut.

Profil Luhut

Untuk diketahui, Luhut sendiri saat ini tercatat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di kabinet jilid II Joko Widodo. Sebelumnya dia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dan Menteri Perdagangan.

Luhut dijuluki menteri segala bidang, karena pernah menduduki jabatan di berbagai bidang berlainan meskipun berangkat dari militer.

Luhut mendapat promosi pangkat jenderal berbintang tiga saat ia dipercaya sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat di Bandung. Kemudian ia menjabat menteri dan dianugerahi pangkat jenderal berbintang empat purnawirawan.

Dia juga menerima penghargaan Adimakayasa. Penghargaan itu merupakan penghargaan terhormat di Akademi Militer selepas pendidikan dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua, langsung bertugas di Kopassus.

Di Kopassus, Luhut Panjaitan pernah menjabat menjadi Komandan Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar, Bandung. Sebagai asisten Operasi di Markas Kopassus serta Komandan pertama Detasemen 81 yang sekarang disebut Detasemen Penanggulangan Teror atau Gultor 81. Satuan detasemen yang sangat disegani dan secara khusus menangani masalah teroris saat itu.

Luhut membangun detasemen ini mulai dari nol, saat Panglima ABRI dijabat oleh Jenderal Benny Moerdani.

Suami dari Devi boru Simatupang, ini juga pernah menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infantri di Bandung. Saat menjabat Komandan Korem di Madiun, dia meraih prestasi sebagai Komandan Korem terbaik.

Pada saat mudanya, ia aktif sebagai atlet renang, karate, judo dan terjun payung. Bahkan ia pernah menjadi atlet renang dari Provinsi Riau. Dia juga pernah meraih medali di PON di Bandung. Ia dikenal rajin mengikuti olahraga karate dan judo serta terjun payung.

Setelah tidak lagi menjabat menteri, dia merasa punya banyak waktu serta merasa memahami masalah olahraga. Sehingga ia memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi Ketua Umum KONI Pusat. Namun, dia harus mengakui dan menghormati pilihan peserta Kongres Koni yang hasilnya memilih Agum Gumelar.

Sebelum menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era pemerintahan reformasi, dia juga aktif sebagai seorang pengusaha. Luhut kemudian mendirikan sekolah Politeknik DEL di Balige. Pada awal mendirikan sekolah ini, Luhut mengundang para duta besar negara-negara sahabat seperti Duta Besar Amerika, Australia dan Singapura untuk melihatnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP