Dari Vietnam, Mentan Amran Tekankan Pentingnya Optimasi dan Mekanisasi
Mentan juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Perdagangan Republik China, Tang Renjian.
Mentan juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Perdagangan Republik China, Tang Renjian.
-
Apa fokus utama kerja sama Kementan RI dan Vietnam? Inti pertemuan kedua pemimpin Negara di sektor Pertanian ini adalah penguatan Kerjasama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangkan pertanian padi di lahan rawa, khususnya varietas bibit padi untuk lahan rawa dengan produktivitas yang tinggi serta teknologi mekanisasi dan pertanian presisi untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa.
-
Kenapa Kementan RI ingin tingkatkan kerja sama dengan Vietnam? Indonesia ingin mendorong Program Prioritas Pertanian untuk mengantisipasi krisis global yang terjadi saat ini dan mengatasi kemungkinan terjadinya kekeringan/basah ekstrim (banjir) di berbagai wilayah.
-
Apa tugas Amran sebagai Mentan? Dalam sumpahnya, Amran berjanji untuk bekerja dengan penuh dedikasi. 'Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara.'
-
Bagaimana Kementan RI harap tingkatkan kerja sama dengan Vietnam? Terkait dengan program prioritas Indonesia tersebut, Mentan Andi Amran berharap Kerjasama yang kuat dengan pemerintah Vietnam untuk mendorong pengembangan mesin pertanian modern, Memperkuat sistem pengelolaan irigasi pertanian, Digitalisasi dan mesin pertanian yang presisi serta fasilitasi Akses Pasar.
-
Apa yang Kementan fokuskan setelah ada Plt. Mentan? Sejalan dengan arahan Presiden, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan layanan dan program kerja pertanian yang ada saat ini tetap berjalan dengan baik. Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Sabtu (7/10).
-
Apa strategi Kementan untuk meningkatkan produktivitas? Mentan mengatakan penanaman 1000 hektare adalah strategi pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas.
Dari Vietnam, Mentan Amran Tekankan Pentingnya Optimasi dan Mekanisasi
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan di kantor Ministry of Agriculture Rural Development Vietnam (MARD), Minggu, 19 Mei 2024. Diketahui, Mentan tiba di Hanoi pada Minggu waktu setempat melalui penerbangan Bandara Minangkabau di Sumatera Barat.
Di sana, Mentan menandatangani kerjasama MoU mengenai pembentukan kelompok kerja pertanian sebagai forum formal yang saling menguntungkan. Dalam hal ini, Mentan ingin Vietnam memberi dukungan penuh terhadap upaya Indonesia dalam mengembangkan lahan rawa sebagai lahan produktif bagi kepentingan masa depan negara.
"Kami sampaikan bahwa kami sedang mengembangkan pertanian padi di lahan rawa terutama di bidang agronomi khususnya varietas bibit padi untuk lahan rawa yang memiliki produktivitas tinggi," ujar Mentan, Minggu, 19 Mei 2024.
Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen.
"Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa," katanya.
Indonesia, kata Mentan telah melakukan upaya dalam mengelola sektor pertanian yang lebih maju. Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat program ketahanan pangan untuk komoditas
beras, jagung, dan kedelai melalui penyediaan input yang berkualitas kepada petani. Disisi lain, Mentan menyampaikan bahwa Indonesia juga terus mengembangkan sistem pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Perlu kami sampaikan Indonesia juga memiliki cita-cita menjadi pemasok pangan bagi kebutuhan masyarakat global," katanya.
Untuk diketahui, Indonesia berhasil mewujudkan swasembada pada 3 tahun sebelumnya. Saat itu, kebutuhan dalam negeri dalam kondisi melimpah sehingga menjadi salah satu kekuatan pangan di Asean. Untuk saat ini, pemerintah juga tengah melakukan upaya percepatan melalui perluasan areal tanam dan juga pompanisasi.
Sebagai informasi, Mentan juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Perdagangan Republik China, Tang Renjian. Keduanya juga akan membahas pertanian masa depan seperti perluasan areal tanam dan penanggulangan dampak el nino yang melanda seluruh dunia.