Dibangun Tahun Depan, Proyek LRT Bali Ditargetkan Rampung 2027
Rencananya, proyek moda transportasi ini bakal rampung dalam waktu 3 tahun atau selesai di tahun 2027.
Rencananya, proyek moda transportasi ini bakal rampung dalam waktu 3 tahun atau selesai di tahun 2027.
Dibangun Tahun Depan, Proyek LRT Bali Ditargetkan Rampung 2027
Proyek LRT Bali Ditargetkan Rampung Tahun 2027
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menargetkan, proyek LRT Bali akan mulai dibangun pada tahun 2024 mendatang.
Rencananya, proyek moda transportasi ini bakal rampung dalam waktu 3 tahun atau selesai di tahun 2027.
Suharso mengaku telah bertemu dengan Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya pekan lalu untuk membicarakan persiapan pembangunan LRT Bali.
"Kalau LRT bali bicara soal perencanaan, masterplan-nya, termasuk cara pembiayaannya. Kemudian tahap-tahap pembangunannya," ujar Suharso di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (9/10).
Ia juga menanyakan kepada Gubernur Bali, kesiapan proyek LRT Bali siap untuk proses peletakan batu pertama di 2024.
"Mudah-mudahan, kita berharap tahun depan groundbreaking," imbuhnya.
merdeka.com
Menurut proyeksi, proyek moda transportasi Light Rapid Transit ini bisa selesai dalam jangka waktu 3 tahun.
Mungkin 3 tahunan, 2027 (selesai) mungkin," ucap Suharso.
Dalam rencana utama (master plan), jalur LRT Bali nantinya tidak hanya dibuat tinggi (elevated), tapi juga berada di bawah tanah alias underground.
Itu akan terhubung untuk rute Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hingga ke Mengwi, Kabupaten Badung.
"Jadi titiknya itu adalah dari bandara sampai dengan titik lokasi tempat parkir, sentral park di Badung. Kan di sana ada sentral parkir. Tapi sekarang juga ingin diperpanjang sampai di Mengwi. Sehingga hitungannya jadi berubah," terangnya.
Untuk panjang rel, Suharso memperkirakan fase pertama proyek LRT Bali akan terhampar antara 13-17 km. Namun perhitungan itu belum selesai.
Adapun moda transportasi baru ini dibangun untuk menghindari penumpukan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Mengingat pada 2026, lapangan terbang tersebut akan melayani sekitar 24 juta penumpang per tahun.
"Iya, untuk mengatasi transportasi. Anda tahu sendiri kan, di Bali luar biasa (padat pengunjung), jadi public transportnya yang akan kita benahi. Termasuk juga untuk menurunkan emisi,"
pungkas Suharso.