Dirut Bulog Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Ubah HET Meski Harga Beras Mahal dan Langka
Meskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Meskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menegaskan pemerintah tidak akan melakukan penyesuaian atau perubahan Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah dan beras.
Meskipun harga beras saat ini sudah merangkak naik.
Namun, hal itu tidak menjadi alasan pemerintah melakukan kenaikan terhadap HET.
HET diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.
Untuk Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi, harga HET beras mediuk Rp10.900 per kg, dan bera premium Rp13.900 per kg.
Sedangkan Zona 3 meliputi Maluku dan Papua, harga beras medium Rp11.800 per kg dan beras premium Rp14.800 per kg.
Melansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), beras kualitas bawah I Rp14.100 per kg, beras kualitas bawah II Rp13.950 per kg.
Kemudian beras kualitas medium I Rp15.300 per kg, beras kualitas medium II Rp15.200 per kg, beras kualitas super I Rp16.700 per kg, neras kualitas super II Rp16.200 per kg.
Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaDua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaHarga beras di Karawang saat ini mengalami penurunan sekitar Rp1.500 per kg.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bayu Krisnamurthi bersama Bupati Blora Arief Rohman tinjau kondisi hamparan persawahan di daerah sentra produksi Kabupaten Blora.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca Selengkapnya