Dirut Bulog Sebut HET Beras Premium Bisa Turun, Ini Syaratnya
Relaksasi kenaikan HET beras premium telah disetujui Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, perpanjangan relaksasi HET beras premium ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan di pasar.
Dirut Bulog Sebut HET Beras Premium Bisa Turun, Ini Syaratnya
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyatakan akan sulit menurunkan harga eceran tertinggi (HET), baik beras premium maupun beras medium.
Diketahui, relaksasi kenaikan HET beras premium telah disetujui langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Rp13.900 per kg menjadi Rp14.900 per kg hingga April 2024.
Bayu menjelaskan jika HET bisa kembali ke harga semula, jika diiringi dengan pengadaan dalam negeri yang tinggi sehingga antara permintaan dan ketersediaan (demand/supply) yang seimbang dan tetap terjaga.
"Memang biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik, kecuali ada keadaan yang sangat luar biasa di mana panennya luar biasa banyak, besar, maka supply demandnya bisa terjaga atau seimbang," kata Bayu kepada media di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5).
Sementara jika melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) akan terjadi defisit beras sebesar 450 ribu ton pada Juni 2024 mendatang.
Sehingga sangat kecil kemungkinan HET kembali ke harga normal.
"Kalau dilihat data BPS JUNI saja sudah defisit lagi. Jadi saya duga sulit untuk kembali HETnya," imbuh Bayu
Sebagai informasi, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, perpanjangan relaksasi HET beras premium ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan di pasar. Khususnya, stok beras premium di pasar modern.
"Supaya stok di market, terutama modern market dan outlet-outlet terjaga," ucap Arief beberapa waktu lalu.