Warga Jarang Mau Beli Beras SPHP, Mendag Zulhas: Padahal Rasanya Enak dan Bagus
Stok beras premium masih terbatas karena belum masuk waktu panen sehingga harganya lebih tinggi dari biasanya.
Stok beras premium masih terbatas karena belum masuk waktu panen sehingga harganya lebih tinggi dari biasanya.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat untuk membeli beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog, jika dirasa harga beras lokal premium yang tinggi.
Mengingat stok beras premium masih terbatas sehingga harganya lebih tinggi dari biasanya.
Sehingga kehadiran beras SPHP menjadi alternatif yang bisa dikonsumsi masyarakat.
"Barangnya kan terbatas karena belum panen (premium lokal). Nah pemerintah menyiapkan alternatif, tadi Bulog. Berasnya enak juga, dan bagus," kata Zulkifli kepada media, di Pasar Klender, Jakarta, Senin (26/2).
Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut, pemerintah menyiapkan beras komersil Perum Bulog dengan harga Rp14 ribu per liter. Sedangkan beras SPHP yakni Rp55 per 5 kg.
"Diharapkan masyarakat bisa beli alternatif. Bagus juga kok dari beras komersil atau SPHP-nya," kata Zulhas.
Alasannya, masyarakat terbiasa mengonsumsi beras premium lokal.
"Tadi kita dengar ada juga orang merasanya beda. 'Ah saya sudah biasa ini (beras premium)'," tutur Zulhas.
Dia berharap harga beras premium akan mengalami penurunan saat panen raya tiba pada bulan Maret mendatang.
Sehingga harga beras di bulan Mei sudah stabil.
"Mudah-mudahan Maret sudah sebagian panen. Tapi puncaknya segera April, Mei baru akan stabil untuk beras lokal. Tapi beras yang disediakan pemerintah harganya tetap. Tetap tidak naik," kata Zulhas.
Melansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga beras berkualitas super I harganya Rp17 ribu per kg atau naik 0,89 persen.
Kemudian beras kualitas super II Rp16.550 per kg atau naik 1,27 persen.
Sedangkan beras kualitas medium I Rp15.700 per kg atau naik 1,29 persen dan beras kualitas medium II Rp15.550 atau naik 0,97 persen.
Alasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca Selengkapnya"Itu beras SPHP kualitasnya tidak beda dengan beras premium. Itu yang perlu kita sosialisasikan," kata Wamen BUMN.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP belakangan ini menjadi pilihan alternatif sejumlah konsumen di tengah terus melonjaknya harga beras.
Baca SelengkapnyaSatgas pangan Polri memastikan bahwa harga beras akan turun dalam waktu dekat ini
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaHarga beras SPHP produksi Bulog tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca Selengkapnya