Dua Saran YLKI Agar LPG 3 Kg Tak Lagi Dipakai Orang Kaya
YLKI menawarkan dua solusi yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengatasi subsidi LPG 3 Kg tidak tepat sasaran.
YLKI menawarkan dua solusi yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengatasi subsidi LPG 3 Kg tidak tepat sasaran.
Dua Saran YLKI Agar LPG 3 Kg Tak Lagi Dipakai Orang Kaya
Dua Saran YLKI Agar LPG 3 Kg Tak Lagi Dipakai Orang Kaya
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti kabar langkanya LPG bersubsidi 3 kilogram (kg) di sejumlah titik di Indonesia. Mereka pun menawarkan dua solusi yang bisa ditempuh pemerintah. Pertama, pemerintah harus mengatur kembali proses distribusi LPG 3 kg. Artinya penyaluran LPG bersubsidi harus dilakukan secara tertutup. Sehingga, hanya keluarga miskin yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan pelaku UMKM.
"Kembalikan distribusi gas LPG 3 kg menjadi distribusi tertutup, dengan kartu kendali seperti pada 2004,"
Anggota Pengurus Harian YLKI, Agus Suyatno seperti dilansir dari Liputan6.com, Selasa (1/8).
Melalui distribusi tertutup, Agus berharap bisa menyasar pengguna sesuai dengan kategori yang ditetapkan.
Sebetulnya, pendataan juga sedang dilakukan oleh Pertamina sebagai penyalur LPG bersubsidi 3 kg.
Utamanya mendata konsumen-konsumen yang menggunakan.
Kedua, pemerintah menambah pasokan LPG 3 kg agar membanjiri pasaran menyusul makin banyaknya konsumen gas melon tersebut.
Namun, tantangannya, perlu ada komitmen untuk menambah alokasi dana.
"Dengan catatan pemerintah mau dan berani menggelontorkan dana tambahan. Sebab dengan begitu harus ada tambahan pagu subsidi untuk gas LPG," kata dia.
Sejalan dengan itu, Agus juga meminta pemerintah untuk mengambil tindakan tegas bagi oknum-oknum yang menyalahgunakan LPG 3kg.
Apalagi, jika kedapatan ada oknum yang melakukan pengoplosan.
"Perlu juga ada penegakan hukum bagi sektor bisnis dan industri yang menyalahgunakan, atau bahkan pihak pihak tertentu yang melakukan oplos," kata Agus
"Jadi, pemerintah punya nyali tidak untuk menerapkan distribusi tertutup? Atau, memiliki dana cadangan untuk menambah pagu subsidi? Jangan dibiarkan masyarakat berjibaku hanya untuk mendapatkan gas LPG 3kg," kata Agus.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) bersama pemerintah paerah dan aparat kepolisian berkeliling di sejumlah daerah mengecek langsung ketersediaan LPG 3 kg. Gelar sidak ini dilakukan di 255 titik guna memantau stok LPG subsidi yang diisukan langka. Sidak dan pemantauan dilakukan hingga tingkat pangkalan di seluruh wilayah di Indonesia. Mulai dari Sumatra Bagian Utara (5 titik), Sumatra Bagian Selatan (7 titik), Jawa Bagian Barat (83 titik), Jawa Bagian Tengah (78 titik), Jawa Timur dan Bali (16 titik), Kalimantan (59 titik), dan Sulawesi (7 titik). Pemantauan distribusi LPG Subsidi juga dilakukan Pertamina Pusat di daerah-daerah melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) dan kunjungan langsung Direktur Utama Pertamina (Persero), Nicke Widyawati ke sejumlah daerah. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, hasil dari sidak dan operasi pasar menunjukan bahwa pasokan LPG 3 kg di beberapa daerah dalam kondisi aman dan terkendali, tanpa adanya kekurangan suplai dan tidak terjadi antrean."Kami terus melakukan pemantauan lapangan secara serentak di seluruh wilayah kerja dan setelah itu langsung melakukan operasi pasar bagi daerah yang memerlukan. Dampaknya baik, di banyak daerah pasokan aman," ujar Fadjar, Selasa (1/8).
Menurut dia, Pertamina juga terus melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar LPG bersubsidi hanya digunakan bagi masyarakat sesuai sasaran yang ditetapkan Pemerintah yakni kelompok kurang mampu dan usaha kecil dan mikro. "Bagi masyarakat mampu yang masih menggunakan LPG 3 Kg agar beralih ke LPG Non Subsidi, agar saudara-saudara kita yang membutuhkan tetap dapat menggunakan haknya," imbuh Fadjar.