Fakta Shell, Perusahaan Migas Ketujuh Terbesar di Dunia Kini Diterpa Penutupan SPBU
Shell menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia.
Shell Indonesia membantah kabar penutupan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di seluruh Indonesia. Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea menegaskan bahwa kabar itu tidak benar.
Namun, Susi idak dapat berkomentar atas spekulasi yang terjadi di pasar. Yang jelas, imbuhnya, perusahaan berlogo cangkang kerrang itu tetap menjalankan kegiatan operasional untuk kepentingan pelanggan.
-
Kenapa SPBU Shell diduga akan ditutup? Awalnya, kabar penutupan SPBU Shell diduga terkait persaingan ketat atau kekalahan bersaing dengan Pertamina.
-
Kenapa Shell mau tutup SPBU di Indonesia? Ia menyatakan persaingan di sektor ini semakin sulit, terutama bagi perusahaan asing, karena dominasi kuat yang dimiliki oleh Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara.
-
Dimana Shell memiliki SPBU? Perusahaan yang bergerak di bisnis hulu dan hilir migas ini rupanya memiliki lebih dari 170 SPBU di Indonesia.
-
Bagaimana Shell masuk ke bisnis SPBU di Indonesia? Peresmian ini menjadi momen penting karena menandai kembalinya perusahaan minyak internasional ke sektor ritel BBM di Indonesia setelah lebih dari 40 tahun.
-
Kapan Shell pertama kali membuka SPBU di Indonesia? Setelah masa kolonial, Shell kembali beroperasi di Indonesia dengan membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pertamanya pada tahun 2005 di Lippo Karawaci, Tangerang.
-
Bagaimana Shell menanggapi isu penutupan? Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, lantaran Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU.
"Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami," ujar Susi.
Bantahan Shell Indonesia ini, menyusul adanya informasi yang diungkapkan oleh Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal.
Moshe menyatakan persaingan di sektor ini semakin sulit, terutama bagi perusahaan asing, karena dominasi kuat yang dimiliki oleh Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara.
Menurut Moshe, posisi Shell dalam bisnis ritel bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia menjadi kurang kompetitif. Selain itu, Shell secara global tampaknya sedang mengalihkan fokus bisnisnya dari sektor hilir ke sektor hulu.
"Mayoritas pasar SPBU dikuasai Pertamina. Saya tidak heran kalau Shell kesulitan berkembang. Kompetisi di sini sangat berat," ungkap Moshe, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Perusahaan Migas Terbesar Ketujuh di Dunia
Dirangkum dari berbagai sumber, Shell plc atau lebih dikenal sebagai Shell, merupakan sebuah perusahaan minyak dan gas perusahaan multinasional Britania Raya. Shell terbentuk karena bergabungnya Royal Dutch Petroleum dan Shell Transport & Trading.
Sejak tahun 2022, Shell memindahkan kantor pusatnya dari Den Haag, Belanda ke berpusat London, Inggris. Dengan ini, nama perusahaan resmi berubah dari "Royal Dutch Shell" menjadi Shell PLC.
Siapa sangka, jika Shell merupakan perusahaan migas terbesar ketujuh di dunia. Jika dilihat dari pendapatannya, Shell merupakan salah satu dari enam perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia.
Fakta lainnya, Shell menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Pada tahun 2013, Shell juga berhasil memuncaki daftar Fortune 500.
Saat itu, pendapatan Shell bahkan setara dengan 84 persen PDB Belanda. Dengan kinerja positif tersebut, Shell resmi menjadi perusahaan minyak terbesar kedua di dunia pada 2016 lalu.