Holding PTPN III Pamer 17 Hasil Riset Terbaru, Ada Sistem Monitoring Iklim
Saat ini, riset dan inovasi sebagai tulang punggung pengembangan perusahaan.
PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan terbesar dan terluas di Indonesia, akan menjadi salah satu tumpuan negara untuk mewujudkan swasembada pangan.
Holding PTPN III Pamer 17 Hasil Riset Terbaru, Ada Sistem Monitoring Iklim
Holding PTPN III Pamer 17 Hasil Riset Terbaru, Ada Sistem Monitoring Iklim
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama dengan anak usahanya, yakni PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) menggelar ekspose hasil riset dan meluncurkan sejumlah produk unggulan.
Dalam agenda tersebut juga dipaparkan progres kemajuan atas 17 riset RPN yang telah mendapat pendanaan dari Holding Perkebunan Nusantara pada periode 2022-2023.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan launching produk teknologi Nusaklim (sistem monitoring iklim berbasis web), NusaGIS, sebagai platform penyedia teknologi terkini digitalisasi perkebunan dan pertanian, serta OPA (Oil Palm Assistant).
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menjadikan riset dan inovasi sebagai tulang punggung pengembangan perusahaan.
"Inovasi akan terus kita dorong agar menjadi sebuah budaya di PTPN Group," ujarnya.
merdeka.com
Abdul Ghani mengatakan bahwa PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan terbesar dan terluas di Indonesia, akan menjadi salah satu tumpuan negara untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Oleh karena itu kami terus mengoptimalkan inovasi melalui berbagai riset guna mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.
Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto, mengapresiasi upaya riset dan pengembangan yang telah dilakukan PTPN Group.
"Kita yakin bahwa riset perkebunan ini akan bermanfaat untuk kita semua," ujarnya.
merdeka.com
Ferry mengatakan, bahwa perusahaan perkebunan Indonesia harus bisa menjadi prime mover perekonomian bangsa."Dengan adanya SupportingCo, PalmCo, dan SugarCo, mari kita sama-sama pastikan RPM ini menghasilkan produk yang bermanfaat dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh PTPN. Sehingga, yang tadinya revenue PTPN Rp50 triliun, bukan tidak mungkin 3-4 tahun lagi, saya bermimpi sudah mencapai Rp100 triliun, dan menjadi perusahaan global," ungkapnya.
Ferry berharap, dengan berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan manajemen perusahaan, performa PTPN Group ke depan bisa terus meningkat dan tumbuh berkelanjutan.
“Kita punya tantangan untuk membuka lahan baru sebagai food estate, dan ini bagian dari yang dulunya hutan. Oleh karena itu, terus tingkatkan produktivitas, kualitas, dan keberlanjutan dari inti bisnis PTPN,” tutupnya.