Ifan Seventeen, Lulusan UGM yang Pernah Produksi Film Dokumenter Kini Jadi Dirut BUMN
Tercatat, Ifan sendiri menempuh pendidikan Sekolah Dasar Ananda di Jakarta pada 1989- 1995 silam. Dia kemudian melanjutkan pendidikan SMP di Labschool Jakarta.

Kabar mengejutkan datang dari Riefian Fajarsyah atau lebih dikenal Ifan Seventeen. Vokalis band Seventeen ini resmi diangkat menjadi Direktur Utama perusahaan BUMN, PT Produksi Film Negara (PFN). Seiring dengan hal itu, latar belakang Ifan Seventeen tersebut mulai dikulik publik. Termasuk gelar pendidikannya.
Berikut riwayat pendidikan Ifan Seventeen:
Dirangkum dari berbagai sumber, Riefian Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983. Namun, Ifan lebih banyak menghabiskan masa kecilnya di Jakarta.
Tercatat, Ifan sendiri menempuh pendidikan Sekolah Dasar Ananda di Jakarta pada 1989- 1995 silam. Dia kemudian melanjutkan pendidikan SMP di Labschool Jakarta.
Setelahnya, Ifan melanjutkan pendidikan di. SMA Negeri 3 Pontianak. Ifan kemudian memilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi di kota kelahirannya dengan memilih Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Minatnya di dunia musik sudah terlihat sejak masa SMA, di mana dia menjuarai festival vokal terbaik antar pelajar pada tahun 2001. Keberhasilan ini menjadi batu loncatan bagi karier bermusiknya.
Kiprahnya di industri musik Indonesia dimulai dengan bergabungnya ia dengan grup band Seventeen pada tahun 2006. Ia berhasil melewati audisi dan menggantikan vokalis sebelumnya.
Bersama Seventeen, Ifan telah menghasilkan sejumlah album populer seperti Lelaki Hebat (2008), Dunia Yang Indah (2011), Sang Juara (2013), dan Pantang Mundur (2016), yang mengukuhkan posisinya di industri musik Indonesia.
Namun, tragedi tsunami Selat Sunda 2018 merenggut nyawa istri Ifan, Dylan Sahara, dan beberapa anggota Seventeen lainnya, meninggalkan duka mendalam bagi Ifan dan keluarga.
Dari Musisi hingga Direktur Utama PFN
Selain bermusik, Ifan juga menunjukkan bakatnya di dunia akting. Dia membintangi film Sukep: The Movie (2019) dan turut memproduseri film dokumenter Kemarin (2020) sebagai bentuk penghormatan kepada para anggota Seventeen yang menjadi korban tsunami. Dia juga pernah bermain dalam beberapa sinetron, film, dan web series.
Puncak karier Ifan diraihnya pada 10 Maret 2025, ketika ia diangkat menjadi Direktur Utama PT PFN. Jabatan ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa, menandai perannya yang signifikan dalam memajukan industri perfilman Indonesia.
Pengalamannya sebagai musisi dan aktor, dipadu dengan pendidikan ekonomi yang dimilikinya, membuatnya sosok yang tepat untuk memimpin perusahaan perfilman negara tersebut.