Ini penyebab harga telur meroket versi pengusaha

Merdeka.com - Pengusaha telur ayam memperkirakan harga telur akan mengalami penurunan dalam waktu dekat. Saat ini harga telur ayam di tingkat peternak berada di kisaran Rp 21.000 - Rp 22.000 per Kg.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional, Feri mengungkapkan, produksi telur secara nasional mencapai 6.800 ton per hari. Namun saat ini tengah mengalami penurunan sekitar 20 persen.
"Sekarang turun 20 persen, 5 persen - 10 persen karena penyakit, selebihnya karena afkir yang normal jelang Lebaran. Itu kita potong karena karakteristik ayam petelur yang dagingnya keras dan dicari untuk opor, pasti carinya ayam petelur atau ayam kampung. Jadi setiap tahun jelang Lebaran pasti kita afkir," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin (16/7).
Dia mengungkapkan, saat Lebaran, biasanya harga telur di tingkat produsen bisa mencapai Rp 25.000 per Kg. Sehingga sampai ke tangan konsumen bisa menembus angka Rp 30.000 per Kg.
"Itu tergantung kondisi, tapi biasanya tiap jelang lebaran itu siklusnya. Sekitar Rp 25.000. Itu di on farm. Di konsumen Rp 30.000-an," kata dia.
Namun demikian, sebenarnya saat ini harga telur di tingkat produsen sudah relatif turun. Namun penurunan harga di tingkat pedagang masih dinilai masih membutuhkan waktu.
"Sudah turun. Harga farm dan harga eceran itu beda. Kita bicara harga farm. Kalau farm sudah turun tapi kalau ecer pasti turunnya butuh waktu bertahap. (Di peternak) Rp 21.000 - Rp 23.000," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya