Jokowi Mau Terapkan Hybrid Working, Apindo: Tak Semua Sektor Bisa WFH
Hybrid working sendiri merupakan kombinasi bekerja di kantor (WFO) dan bekerja di mana saja, termasuk dari rumah (WFH).
Kualitas udara yang buruk di Jabodetabek, khususnya Jakarta, menjadi perhatian pemerintah saat ini.
Jokowi Mau Terapkan Hybrid Working, Apindo: Tak Semua Sektor Bisa WFH
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong kebijakan untuk menerapkan hybrid working untuk mengatasi masalah kualitas udara di wilayah Jabodetabek yang sangat buruk dalam sepekan terakhir.
Hybrid working sendiri merupakan kombinasi bekerja di kantor (WFO) dan bekerja di mana saja, termasuk dari rumah (WFH).
Artinya, perusahaan telah memberikan pilihan kepada karyawan untuk menerapkan sistem kerja yang mereka nilai paling efektif.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan tidak semua sektor bisa menerapkan sistem bekerja dari rumah (WFH).
"Jadi kami sudah sampaikan memang ada sektor-sektor tertentu yang tidak memungkinkan untuk WFH. Memang semenjak pandemi, kita sudah belajar mana yang bisa (WFH). Masih ada juga sektor tertentu yang masih hybrid tapi memang ada yang memang tidak bisa," kata Shinta di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (15/8).
Menurut Shinta, jika mau dikaitkan dengan masalah polusi udara yang belakangan memburuk, solusinya tidak hanya bisa dipecahkan dari sisi transportasi.
Sektor transportasi hanya satu di antara banyak penyebab tingginya polusi, khususnya di Ibu Kota.
Dia pun telah mengimbau para pengusaha yang bisa menerapkan sistem WFH agar bisa diatur dengan baik.
Di sisi lain, aspek lain yang seperti penerapan konsep hijau dalam operasional usaha juga perlu dikedepankan.
"Jadi memang saat ini kami mengimbau yang bisa, ya mungkin bisa diatur yang lebih baik tapi yang memang tidak bisa, kita harus tetap komit untuk bagaimana lebih menjalankan misal program hijau. Hal semacam itu yang saya rasa juga belum menjadi perhatian para pengusaha," imbuhnya.
Dikutip Antaranews.com
Shinta menekankan saat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan WFH atau jam kerja fleksibel kepada para pekerjanya. Dia mengatakan kondisi pandemi pada 2020 lalu memberikan pelajaran berharga soal sistem kerja hybrid yang ternyata cukup efektif dalam menunjang kinerja perusahaan.
"Jadi hybrid system kerjanya. Sistem hybrid ini kami lakukan untuk jenis pekerjaan mana yang bisa fleksibel mungkin sehingga dia tidak perlu ke kantor tiap hari sesuai jam kantor. Penerapan flexible working hours itu juga sudah mulai. Ada banyak organisasi yang sudah mulai juga," katanya.
Dikutip Antaranews.com