Jokowi Minta TNI Peka Urusan Perut Rakyat, Hati-Hati Pakai Duit Rakyat
RI 1 berpesan kepada TNI, dunia sedang tidak baik-baik saja imbas dari perubahan iklim.
RI 1 berpesan kepada TNI, dunia sedang tidak baik-baik saja imbas dari perubahan iklim.
Jokowi Minta TNI Peka Urusan Perut Rakyat, Hati-Hati Pakai Duit Rakyat
Jokowi ke TNI: Hati-Hati Pakai Duit Rakyat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memusatkan perhatiannya pada urusan pangan yang tengah bergejolak akibat cuaca ekstrem.
Pesan itu tidak hanya disampaikan kepada masyarakat, namun juga satuan pertahanan negara yakni TNI.
RI 1 berpesan kepada TNI, dunia sedang tidak baik-baik saja imbas dari perubahan iklim.
Itu disampaikannya dalam Upacara Peringatan HUT ke-78 TNI di Monas, Kamis (5/10/2023).
"Saya juga ingin mengingatkan, dunia saat ini sedang mengalami krisis akibat perubahan iklim dan akibat terganggunya rantai pasok dunia," ujar Jokowi di hadapan para perwira TNI.
Di sisi lain, Jokowi juga mengkhawatirkan bertambahnya jumlah negara yang menghentikan ekspor komoditas pangan, dari 19 negara menjadi 22 negara.
Adapun sejumlah negara seperti Uganda, Rusia, Bangladesh, Pakistan, hingga Myanmar memutuskan menyetop ekspor pangan mereka, termasuk gandum dan beras.
Jokowi lantas meminta TNI untuk ikut ambil perhatian terhadap urusan pangan dan perut yang jadi salah satu faktor penentu keamanan negara.
"Oleh sebab itu saya minta seluruh anggota TNI punya naluri terkait ini, punya kesadaran dan kepekaan terkait ini. Karena urusan pangan adalah urusan perut. Dan sangat penting, penentu stabilitas bangsa," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta agar TNI hemat dalam membelanjakan uang negara.
Sekaligus menciptakan multiplier effect dalam penggunaan APBN. Karena selain di luar urusan keamanan, pemerintah ingin agar uang negara bisa turut mensejahterakan rakyat.
"Terkait dengan ini, saya minta agar anggaran yang dimiliki karena sulit dalam mengumpulkannya, sulit dalam mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat. Sehingga sebisa mungkin harus dibelanjakan dan harus diputar kembali untuk rakyat,"
kata Jokowi mengakhiri.