Kecanduan Judi dan Terjebak Utang Rp631 Juta, Pria Ini Tobat dan Buka 'Layanan Pujian'
Dia menawarkan layanan pujian penuh semangat kepada para pejalan kaki, sebuah ide kreatif yang telah menarik perhatian banyak orang.

(Ilustrasi judi online by AI)
(©@ 2024 merdeka.com)Seorang pria Jepang berusia 43 tahun, yang dikenal sebagai Paman Pemuji, berhasil mengubah hidupnya yang penuh kesulitan menjadi cerita inspiratif dengan menjadi pengamen jalanan unik.
Dia menawarkan layanan pujian penuh semangat kepada para pejalan kaki, sebuah ide kreatif yang telah menarik perhatian banyak orang, baik secara langsung maupun daring.
Melansir dari laman China Morning Post, pria ini terlihat di sekitar Stasiun Shibuya, Tokyo, dengan membawa papan bertuliskan, 'Saya akan memuji Anda dengan penuh semangat'.
Dalam aksinya, dia memberikan pujian tulus kepada siapa saja yang menghampirinya dan menerima tip sebagai imbalan.
Namun, perjalanannya menuju profesi ini tidaklah mudah. Di usia 18 tahun, dia kecanduan judi seperti pachinko, yang menyebabkan utang sebesar 6 juta yen atau Rp631 juta (kurs Rp105). Setelah ayahnya terkena stroke, dia kehilangan kemampuan membayar hipotek rumah dan akhirnya menjadi tunawisma.
Viral di Media Sosial
Pada tahun 2021, dia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dengan hanya 600 yen atau Rp63 ribu untuk mengejar impian masa kecilnya menjadi pengamen. Karena tidak memiliki bakat seni tradisional, dia memilih untuk fokus pada pujian, berdasarkan keyakinannya bahwa tidak ada orang yang tidak suka dipuji.
Aksi uniknya ini terekam dalam video yang viral di media sosial, menunjukkan dia memuji para pejalan kaki dengan penuh semangat dan kreativitas.
Misalnya, seorang gadis muda yang dipuji sebagai 'lincah, berpikiran terbuka, lembut, dan menawan' merasa tersentuh dan memberikan tip 150 yen.
Ada juga momen saat dia memuji seorang remaja berusia 19 tahun atas kematangannya, atau seorang wanita yang ia sebut "cantik, elegan, dan memiliki senyum yang menghangatkan hati."
Sesuaikan Pujian Berdasarkan Pribadi Orang
Selain itu, dia menyesuaikan pujiannya berdasarkan situasi pribadi orang-orang yang ditemuinya. Bagi mereka yang menghadapi putus cinta atau kehilangan pekerjaan, dia menghabiskan waktu lebih lama untuk menyampaikan kata-kata penghiburan, yang sering membuat mereka tersentuh hingga menangis.
Setiap hari, pria ini memuji lebih dari 30 orang, menghasilkan rata-rata 10.000 yen atau Rp1 juta per hari, disertai hadiah seperti makanan, minuman, hingga surat ucapan terima kasih. Selama tiga tahun terakhir, ia telah mengunjungi 31 prefektur di Jepang dan berencana memperluas aksinya ke seluruh wilayah negara tersebut.
"Ketika orang lain merasa senang, saya pun ikut bahagia. Itulah yang membuat saya terus melakukan ini," katanya.
Meskipun harus tinggal di kafe internet atau hotel melati, dia tidak pernah menyesali pilihannya dan percaya bahwa menikmati hidup saat ini adalah yang terpenting.