Kementan Terus Dorong Produksi Jawa Barat dengan Pompanisasi
Hingga saat ini, provinsi tersebut telah mencapai 80% dari target yang ditetapkan.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, memberikan apresiasi atas pencapaian luar biasa Provinsi Jawa Barat dalam mendukung Pertambahan Areal Tanam (PAT) dan realisasi program bantuan pompa air. Hingga saat ini, provinsi tersebut telah mencapai 80% dari target yang ditetapkan.
“Dari alokasi 8.161 unit pompa air untuk Jawa Barat, sebanyak 6.675 unit sudah didistribusikan dan 812 unit lainnya sedang dalam proses pemasangan. Saya sangat mengapresiasi Dinas Pertanian Jawa Barat yang konsisten dalam mendukung peningkatan produksi nasional. Saya berharap, pada 17 Agustus nanti, seluruh pompa tersebut sudah terpasang dan digunakan dengan baik,” ujar Andi (14/8/2024).
Andi juga menegaskan pentingnya peran aktif Pemerintah Daerah dalam mengidentifikasi sumber-sumber air yang tersedia. Menurutnya, menjaga ketahanan pangan adalah tugas bersama yang memerlukan kolaborasi semua pihak, bukan hanya Kementerian Pertanian.
“Ini adalah persoalan nasional, kita tengah menghadapi tantangan besar terkait pangan. Segera identifikasi sumber-sumber air yang ada. Jika ada sawah yang membutuhkan irigasi, ajukan segera untuk program irigasi perpompaan. Fokus kita di Jawa adalah meningkatkan produksi, dan ini hanya bisa tercapai melalui sinergi semua pihak,” tegas Andi.
Jawa Barat sebagai produsen padi terbesar kedua nasional, memberikan kontribusi 16,96% pada tahun 2023. Pada tahun 2024, Jawa Barat menghadapi tantangan dari Menteri Pertanian untuk meningkatkan target produksi, khususnya tanaman padi, menjadi 11.084.635 ton GKG, yang berarti ada peningkatan sebesar 2 juta ton GKG. Tantangan ini semakin berat mengingat kondisi iklim ekstrem el Nino.
"Maka kami ingin pertanian di Jawa Barat luar biasa. Semua pihak harus bersinergi dan berkolaborasi, serta memanfaatkan semua bantuan yang ada untuk memperkuat ketahanan pangan. Kami juga akan terus menghadirkan inovasi untuk memudahkan petani ke depannya,” tambah Andi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya menyampaikan bahwa program pompanisasi yang dicanangkan pemerintah merupakan langkah cepat dan strategis dalam meningkatkan produksi nasional, ditengah tantangan cuaca ekstrim yang disebabkan el nino. Program ini diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk kekeringan parah yang tengah melanda berbagai wilayah di Indonesia.
”Sekali lagi saya berharap kita bergerak cepat membantu petani yang saat ini membutuhkan bantuan dan pertolongan kita, Pokoknya dimana ada air disitu dipompa. Ini sudah saatnya kita bergerak mengantisipasi darurat pangan," ujar Mentan.