Mentan Apel Siaga Alsintan di Jatim, Tekankan Pompanisasi Solusi Cepat Hadapi El Nino
Seperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian
Seperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk antisipasi El Nino? Direktorat Jendral Kementerian Pertanian (Ditjen PSP Kementan) terus melakukan upaya mengantisipasi dampak El Nino yang diperkirakan BMKG terjadi hingga akhir 2023.Salah satunya upayanya yakni mengembangkan optimasi lahan kering guna meningkatkan produksi pertanian di berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa solusi Kementan hadapi El Nino? Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, Sulaiman Hamzah mengapresiasi solusi cepat Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi cuaca ekstrem el nino dengan membuat program pompanisasi. Menurutnya, pompanisasi adalah jalan keluar dari persoalan yang dihadapi saat ini.'Sawah banyak yang gagal apalagi mengharapkan panen, nah pompanisasi saya kira jalan keluar yang baik untuk mengatasi kesulitan kita saat ini, karena tanpa air kita tak bisa tanam,' ujar Hamzah dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Rabu, (13/3).
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk atasi El Nino? 'Kedua, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. Ketiga, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi. Keempat, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman,' sebutnya.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk hadapi El Nino? Untuk mengantisipasi dampak iklim ekstrim El Nino terhadap sektor pertanian, mentan SYL bersama jajarannya telah menyiapkan sembilan strategi. Sejumlah strategi tersebut meliputi identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam, peningkatan ketersediaan alsintan, peningkatan ketersediaan air, penyediaan benih tahan kekeringan, program 1.000 hektare, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, serta penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.
-
Apa yang di lakukan Kementan untuk mengatasi dampak El Nino? Dalam rangka meredam dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Gerakan Nasional (Gernas) tanam padi 500 ribu hektar.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk mengatasi El Nino? Gerakan nasional (Gernas) tanam padi 500.000 hektare (Ha) di 10 provinsi di Indonesia terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengantisipasi El Nino.
Mentan Apel Siaga Alsintan di Jatim, Tekankan Pompanisasi Solusi Cepat Hadapi El Nino
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur. Apel siaga ini ditujukan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi. Mentan Amran menyebut pompanisasi ini merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani El Nino.
Seperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian. Dampak besar yang jelas terlihat adalah penurunan produksi pangan terutama beras secara nasional di tahun 2023. Mentan Amran mengatakan pompanisasi akan memberi dampak positif dalam memenuhi target produksi untuk kebutuhan pangan nasional tahun ini.
“Pompa ini solusi cepat menangani El Nino, karena pompa membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal, kalau kita bangun sawah baru itu butuh satu, dua bahkan tiga tahun, tapi kalau pompanisasi bisa meningkatkan produksi secara cepat,” katanya di Surabaya, Kamis (18/4).
Secara rinci Mentan mengatakan, sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Jawa Timur memiliki sekira 380.000 ha tadah hujan. Dirinya optimis jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300.000 ha lahan yang dimaksud, maka Jawa Timur dipastikan dapat menutupi 50 % kebutuhan beras nasional yang beberapa tahun belakangan ini dipenuhi dari impor.
“Ini kita pasang pompa, sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali, artinya kita bisa capai nanti, dari Jawa Timur saja target kenaikan mencapai 2.000.000 ton minimal 1.000.000 ton itu bisa menutupi 50 % impor kita hanya dari satu provinsi,” katanya.
Dikesempatan yang sama, Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan Jawa Timur masih memepertahankan posisi sebagai produksi padi terbesar di Indonesia. Ditahun 2020-2023 tercatat kontribusi Jawa Timur mencapai 17,9% terhadap produksi padi nasional. Dengan pencapaian produksi padi tahun 2023, sebesar 9,7 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,6 juta ton beras.
“Tahun ini karna dampak El-Nino berpengaruh signifikan terhadap sektor pertanian, menyebabkan pola tanam dan pola produksi pertanian di Jawa Timur berubah, tetapi hari ini kita diberikan bantuan yang cukup banyak 3.700 buah pompa air, dengan adanya pomponisasi ini, kami yakin persoalan air dapat terpenuhi,” terangnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 3700 unit pompa air yang akan disebar ke 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Bantuan pompa tersebut senilai Rp. 113,9 Milyar, dengan cakupan area yang diairi diperkirakan seluas 60.165 ha.