Kementan Perkuat Peran Enam Provinsi Hadapi El Nino
Dampak El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar bila tidak ditangani dengan baik.
Enam provinsi tersebut selama ini telah berperan sebagai sentra produksi pangan nasional.
Kementan Perkuat Peran Enam Provinsi Hadapi El Nino
Kementerian Pertanian (Kementan) akan memperkuat peran enam provinsi dalam menghadapi iklim ekstrim El Nino. Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, enam provinsi tersebut selama ini telah berperan sebagai sentra produksi pangan nasional.
-
Apa upaya Kementan menghadapi El Nino? “Karena itu, kami telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari gerakan percepatan tanam dan gerakan pengendalian Organisne Pengganggu Tumbuhan (OPT) sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, hingga gerakan penanganan dampak perubahan iklim (DPI),“ jelasnya.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk hadapi El Nino? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur. Apel siaga ini ditujukan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk menghadapi El Nino? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan memastikan ketersediaan beras dalam menghadapi potensi cuaca ektrem el nino aman . Sebagai gambaran, kata dia, saat ini ada kurang lebih 800 ribu hektare yang siap panen di sejumlah daerah sentra.
-
Bagaimana Kementan mengatasi dampak El Nino? Mentan Amran menyebut pompanisasi ini merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani El Nino. Seperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk atasi El Nino? 'Kedua, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. Ketiga, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi. Keempat, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman,' sebutnya.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk mengatasi El Nino? Gerakan nasional (Gernas) tanam padi 500.000 hektare (Ha) di 10 provinsi di Indonesia terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengantisipasi El Nino.
"Saya sudah lapor kepada Presiden bahwa yang bisa menyelamatkan Indonesia ada enam provinsi. Salah satunya Sumatera Selatan. Dan beliau sudah setuju untuk segera disiapkan langkah-langkahnya," ungkap Syahrul saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Antisipasi Iklim Ekstrim El Nino bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, di Palembang, Senin (17/07/2023) siang.
Dampak El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar bila tidak ditangani dengan baik. Syahrul menyebut, kekeringan dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen. Bahkan El Nino akan menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman yang berimbah pada penurunan luas tanam, bahkan kegagalan panen. "Selain itu, penyakit akan bermunculan, terutama pada kawasan yang terkena kekeringan ekstrim," ujarnya.
Mentan SYL mengapresiasi kapasitas produksi beras Sumatera Selatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatera Selatan disebut memiliki kelebihan produksi sebesar 743 ribu ton.
"Yuk kita dorong kelebihan produksi sehingga bisa mencapai 1 juta ton. Ini akan menjadi statement bagi masyarakat Indonesia bahwa Jangan khawatir, stok nasional bisa terpenuhi," tutur Mentan SYL.
Mentan pun meminta Gubernur Sumatera Selatan bersama jajarannya untuk dapat turut serta membela kepentingan bangsa dalam menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia. "Sumatera Selatan sudah beres. Tapi kepentingan Indonesia belum selesai. Untuk itu, saya minta kita semua harus turun untuk bisa memastikan stok pangan nasional tercukupi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi dampak iklim ekstrim El Nino terhadap sektor pertanian, mentan SYL bersama jajarannya telah menyiapkan sembilan strategi. Sejumlah strategi tersebut meliputi identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam, peningkatan ketersediaan alsintan, peningkatan ketersediaan air, penyediaan benih tahan kekeringan, program 1.000 hektare, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, serta penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.
"Kita memiliki program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino untuk setiap kabupaten. Sumatera Selatan memiliki 17 kabupaten/kota. Jika semua kabupaten kompak, masalah Indonesia selesai," sebutnya.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyebutkan pihak BPS telah mengingatkan mereka bahwa cuaca panas yang akan terjadi tahun ini akan menjadi salah satu yang terekstrim. Meskipun begitu, Herman mengapresiasi peran Kementan yang telah turut mendorong produksi pangan Sumatera Selatan. "Berkat dorongan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo), Sumatera Selatan bisa surplus," jelas Herman.
Gubernur Herman Deru berharap Bulog bisa memaksimalkan penyerapan. Karena produksi yang baik bila tidak diimbangi dengan penyerapan yang baik akan sia-sia. "Sekarang sudah surplus. Maka saran kami serapan Bulog bisa ditingkatkan. Saat ini kami juga bermitra dengan swasta untuk penyerapan. Kami besyukur pihak swasta baik-baik, tidak ada yang menimbun dan mempermainkan harga," pungkas Herman.