Tinjau Gerakan Tanam Padi El Nino di Sumsel, Mentan Pastikan Kondisi Beras Nasional Aman
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan kebutuhan beras dalam menghadapi cuaca buruk el nino dalam kondisi aman.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan kebutuhan beras dalam menghadapi cuaca buruk el nino dalam kondisi aman.

Tinjau Gerakan Tanam Padi El Nino di Sumsel, Mentan Pastikan Kondisi Beras Nasional Aman
Kepastian ini disampaikan SYL usai menerima laporan langsung terkait kesanggupan Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel) dalam memenihu cadangan beras nasional sebanyak 200 ribu ton.

Selain beras daerah Sumsel juga akan mempersiapkan lahan tetap atau lahan eksisting yang masih memiliki air kurang lebih sekitar 150 ribu hektare.

"Lahan itu akan kita sentuh dengan teknologi untuk selanjutnya bisa menjadi lumbung bagi Sumatera Selatan," kata SYL.
Secara nasional, kata SYL, kondisi pangan Indonesia berdasarkan neraca yang ada berada pada posisi aman. Sebagai contoh, bulan Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada Bulan September selanjutnya. "Neraca pangan kita baik, tetapi ini ektrem cuaca yang tidak boleh kita spelekan. Berdasarkan neraca yang ada pada bulan agustus ini kita masih punya 850 ribu hektare siap panen," katanya. Gubernur Sumsel, Herman Deru menyampaikan apresiasi, Sumsel sebut Herman bahkan diberi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menambah perluasan tanam dan lahan.
"Disini produktivitasnya sudah 2,9 juta ton dan sekarang sudah sanggup dengan peningkatan luas tanam dan panen jadi 3 juta ton. Kita juga berhasil menjalankan KUR dengan serapan hampir 100 persen," katanya. Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa El Nino sejauh ini telah menyebabkan dampak langsung terhadap sektor pertanian, diantaranya kekeringan, perubahan musim tanam, serangan OPT serta resiko produksi produktivitas.
"Karena itu, kami telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari gerakan percepatan tanam dan gerakan pengendalian Organisne Pengganggu Tumbuhan (OPT) sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, hingga gerakan penanganan dampak perubahan iklim (DPI)," jelasnya.